Setelah satu dekade hadir sebagai ekosistem tolong-menolong digital di Indonesia, Kitabisa kini resmi memasuki industri asuransi dengan membawa nama PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa (Asuransi Kitabisa). Perusahaan ini membawa misi mengembalikan semangat saling jaga pada produk asuransi. Asuransi Kitabisa hadir sebagai pionir untuk mengembalikan asuransi ke akarnya, yakni sebagai praktik tolong-menolong dan saling menjaga antaranggota.
CEO Asuransi Kitabisa, Bryan Silfanus menjelaskan praktik asuransi pada dasarnya adalah sekumpulan orang yang saling menjaga ketika ada musibah, yang sejalan dengan tolong-menolong yang selama ini Kitabisa fasilitasi di platform digital.
“Asuransi Kitabisa membawa pendekatan baru dalam industri asuransi dengan menekankan semangat tolong-menolong. Memberikan edukasi bahwa asuransi tidak hanya tentang risiko finansial, tetapi juga tentang membangun komunitas yang saling membantu dan berbagi beban bersama,” jelas Bryan salam keterangan resminya, Rabu (16/10).
Bryan mengatakan, Asuransi Kitabisa mendapat dukungan kuat dari ekosistem Kitabisa yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade menjembatani semangat tolong-menolong digital masyarakat Indonesia.
“Dengan dukungan ekosistem Grup Kitabisa, Asuransi Kitabisa berkomitmen menyediakan lebih banyak pilihan perlindungan berbasis tolong-menolong. Peran Asuransi Kitabisa menjaga amanah anggota, dengan memastikan dana dikelola secara transparan,” ujarnya.
Asuransi Kitabisa, sambungnya, hadir untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang industri asuransi Indonesia yang membutuhkan berbagai strategi pendalaman pasar.
Selaku negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menyimpan potensi besar untuk pengembangan keuangan syariah. OJK melaporkan aset asuransi jiwa syariah berkontribusi sebesar 5,6% terhadap total asuransi jiwa secara umum pada 2022. Sedangkan, asuransi umum syariah memiliki pangsa pasar sebesar 3,7%.
Potensi besar keuangan syariah di Indonesia mendorong Asuransi Kitabisa untuk ikut berkontribusi dan berinovasi dalam menyediakan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Bryan menuturkan, Asuransi Kitabisa memastikan dana bersama anggota dikelola secara amanah. Perusahaan memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan akses yang cepat dan mudah serta transparansi dalam setiap tahapnya.
“Dengan misi mengembalikan semangat saling jaga pada asuransi, Asuransi Kitabisa berkomitmen menciptakan produk dengan prinsip BASIC; Baik, Simpel, dan Canggih. Baik karena akadnya tolong-menolong (tabarru’). Simpel jenis produk yang dipasarkan, cara bergabung, dan proses klaimnya. Canggih karena menggunakan teknologi untuk memvisualkan konsep tolong-menolong secara konkret. Kami berharap Asuransi Kitabisa dapat menjembatani semangat Saling Jaga secara adil dan transparan,” ungkapnya.
Asuransi Kitabisa percaya diri mampu menjaga pertumbuhan positif ke depan. Optimisme itu sejalan dengan ekosistem Grup Kitabisa dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri asuransi syariah seperti melalui Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia. (Z-11)