Ekonomi & Bisnis Siji Lifestyle, Mengembangkan Produk Berorientasi Ekspor dan Berhasil Menembus Market dengan B-to-B

Siji Lifestyle, Mengembangkan Produk Berorientasi Ekspor dan Berhasil Menembus Market dengan B-to-B

12
0

 

Selain keunggulan desain, Siji Lifestyle memberikan experience lain untuk konsumennya. Produknya lebih banyak menembus pasar mancanegara.

”Kekuatan kami ada pada desain. Fokus market kami adalah kelas menengah atas ekspor. Gaya mereka modern-minimalis. Kami juga tidak menjual ke end customer, jadi business-to-business (B-to-B) saja. Itu kekuatan kami,” ujarnya saat ditemui di kantor Siji Lifestyle, Bantul, DI Jogjakarta, Rabu (20/12).

Baca Juga: Bukan Mitos! Berikut Fakta Daun Pepaya Efektif untuk Mengobati Demam Berdarah

Siji Lifestyle berfokus pada produksi kerajinan dan furnitur seperti wall decor dan bowl set. Produk-produknya telah diekspor ke AS, Belanda, Jerman, Belgia, Singapura, dan Hongkong. Saat ini mayoritas ekspor CV Siji Lifestyle, sekitar 60 persen, ditujukan ke pasar AS.

Achmad bukan tak ingin menyasar pasar domestik. Namun, dia mengaku gaya dan taste yang diusung pada produknya memang lebih sesuai dengan yang digemari konsumen mancanegara. Karena itu, produk Siji Lifestyle pun banyak dipasarkan dengan cara B-to-B.

Setiap produk yang dipamerkan Siji Lifestyle selalu dilengkapi tag berupa penjelasan terkait sumber material produk dan cerita di balik pembuatannya. Achmad banyak memanfaatkan bahan lokal dan mudah ditemui seperti bagor, enceng gondok, rotan, dan kulit kayu.

Misalnya, ada produk yang asalnya dari jagung atau kelobot yang biasanya dibuang. ”Kami berikan cerita bagaimana pemberdayaan masyarakat kami libatkan dalam mengolah itu. Jadi, konsumen mengerti cerita itu, ada experience-nya. Value-lah yang kami jual,” jelas pria lulusan UGM itu.

Baca Juga: Dilema Liverpool Tanpa Mohamed Salah, Analisis Performa dan Opsi Pemain Pengganti

Sebagai contoh, produk wall decor Siji Lifestyle memiliki range harga USD 75–USD 110. Produk itu lantas dijual oleh berbagai store di AS maupunluar negeri dengan harga USD 500–USD 800. ”Mereka bisa menjual mahal karena mereka sudah punya brand yang terkenal. Jadi, buyer kami menjual 10 kali lipat. Dengan harga yang kami berikan pun, kami sudah mendapat profit yang baik,” ungkapnya.

Achmad yang juga merupakan lead designer di Siji Lifestyle juga kerap mendapati order yang variatif. Dia mencontohkan saat mendapatkan pesanan dari brand furnitur di Paris yang memiliki segmentasi luxury furniture.

Tinggalkan Balasan