Olahraga Sosok Prof Sukadiono, Guru Besar Fisiologi Olahraga dari Desa yang Cinta Sepak...

Sosok Prof Sukadiono, Guru Besar Fisiologi Olahraga dari Desa yang Cinta Sepak Bola

64
0

Perjalanan Prof. Dr. dr. Sukadiono dari Olahraga ke Puncak Akademik

Auditorium At Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dipenuhi rasa haru saat Prof. Dr. dr. Sukadiono, MM menerima ucapan selamat atas pengukuhan gelar Guru Besar. Peristiwa ini menjadi momen penting dalam kariernya yang penuh perjuangan dan dedikasi.

Sukadiono, yang akrab disapa Suko, lahir di Njuwet Kedunglosari, Tembelang, Jombang. Sejak kecil, ia memiliki impian menjadi insinyur di Institut Teknologi Bandung. Namun, keinginan ayahnya mengarahkannya untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Airlangga. Meski awalnya tidak terpikir, jalannya menuju dunia kesehatan justru membuka jalan bagi minatnya pada olahraga.

Dari kecil, Suko sudah sangat dekat dengan olahraga. Ayahnya yang pernah menjadi pemain sepak bola memberinya semangat untuk menjalani kehidupan di lapangan hijau. Sepak bola bukan hanya hobi, tapi juga menjadi sekolah pertamanya. Di sana, ia belajar disiplin, strategi, kerja sama, dan daya juang.

Minat pada tubuh manusia, daya tahan, serta performa fisik mulai berkembang. Hal ini akhirnya memunculkan minat ilmiahnya pada bidang fisiologi olahraga. Proses pendidikan akademiknya berjalan secara bertahap. Setelah menyelesaikan studi dokter di Universitas Airlangga, ia melanjutkan Magister Manajemen di Universitas Narotama. Pada 2012, ia meraih gelar Doktor Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Surabaya dengan predikat cumlaude.

Selain kesuksesan akademik, Suko juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya (2002), Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (2005–2012), dan tiga periode Rektor UM Surabaya (2012–2024). Selama masa kepemimpinannya, UM Surabaya dikenal sebagai “Kampus Sejuta Inovasi”.

Meskipun meniti tangga jabatan, cinta Suko pada olahraga tetap tak pernah padam. Ia menginisiasi kemitraan antara UM Surabaya dengan klub Persebaya. Dengan ini, ia menciptakan ekosistem yang ramah atlet, bahkan sering mendampingi mahasiswa saat latihan maupun bertanding.

“Kehadiran seorang pemimpin di pinggir lapangan kadang lebih bermakna daripada sekadar tanda tangan kebijakan,” ujarnya.

Pengukuhan sebagai Guru Besar Fisiologi Olahraga menjadi tonggak baru dalam perjalanan karier Suko. Namun, ia menegaskan bahwa capaian ini bukan akhir, melainkan awal dari babak pengabdian yang lebih luas. “Guru Besar bukan puncak, melainkan awal babak pengabdian yang lebih luas, untuk ilmu pengetahuan, umat, dan Indonesia,” katanya.

Di awal tahun 2025, Suko dipercaya menjadi Deputi II Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Menteri Koordinator Bidang PMK, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., menyampaikan apresiasinya atas capaian akademik dan amanah baru tersebut.

“Keluarga besar Kemenko PMK bersyukur, Alhamdulillah salah satu deputi kami sekarang bergelar Profesor. Prof. Sukadiono itu adalah deputi bidang kesehatan, ya memang bertugas untuk mengoordinasi beberapa kementerian, terutama sekali Kementerian Kesehatan, BUMN, dan lain-lain,” ujarnya.

Pratikno menambahkan, peran Prof. Sukadiono sangat strategis karena kesehatan merupakan prioritas utama Presiden. “Ada banyak program prioritas Presiden di bidang kesehatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit merata di seluruh Indonesia, penurunan stunting, sampai penanggulangan tuberculosis yang prevalensinya masih tinggi. Jadi Prof. Sukadiono akan sangat berperan dalam memastikan koordinasi program-program tersebut berjalan efektif,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini