DIREKTUR PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Burhanuddin mengungkapkan BJA Group berhasil mengekspor wood pellet atau bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu atau bahan kayu lainnya sebanyak 14 kali dengan total nilai Rp335,58 miliar per Oktober 2024.
Berlokasi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, BJA Group terdiri dari PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL) berhasil menyerap tenaga kerja lokal hingga 76% dari total tenaga kerja yang dimiliki.
“Tenaga kerja di BJA bersama IGL dan BTL sebanyak 1.130 orang. Dari jumlah itu, jumlah tenaga kerja lokal 76%, dengan penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato. Kami berhasil mengekspor wood pellet hingga Rp335,58 miliar,” ungkap Burhanuddin dalam keterangan resmi, Senin (4/11).
Berdasarkan data Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, BJA bersama mitranya tercatat berkontribusi pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp47,5 miliar. PNBP dibagi tiga yakni 30% untuk pusat, 30% untuk Provinsi Gorontalo, dan sebesar 40% untuk Kabupaten Pohuwato.
Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Burhanuddin mengaku pihaknya menjalankan bisnis sesuai ketentuan dan aturan. Termasuk, proses ekspor produk ke Jepang dan Korsel bekerja sama dengan Balai Karantina, Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya
Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara juga memberikan penghargaan kepada PT BJA atas kontribusi sebagai penyumbang devisa ekspor terbesar di Gorontalo, yakni lebih dari 55% devisa ekspor.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa menyampaikan dukungannya terhadap investasi BJA Group di Pohuwato. Katanya, capaian tersebut sesuai dengan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendukung investasi agar membawa kesejahteraan masyarakat.
“Tak bisa dipungkiri, dengan kehadiran IGL, BTL, dan BJA, pertumbuhan ekonomi di Pohuwato luar biasa. Kehadiran perusahaan, alhamdulillah, menumbuhkembangkan ekonomi di sini,” ujar Suharsi.
Ia berharap kegiatan family gathering yang dilalukan BJA Group bisa mempererat tali silaturahmi antar karyawan serta pemerintah daerah dan perusahaan. Terlebih, hampir 80% karyawan IGL BTL BJA merupakan masyarakat Pohuwato.
“Mudah-mudahan gamal yang ditanam terus tumbuh dan perusahaan terus memperhatikan karyawan agar kesejahteraan mereka kian meningkat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, karyawan beserta keluarga dari PT BJA, PT BTL dan PT IGL juga bersatu melawan berita hoaks yang dikampanyekan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai perusahaan dan mengganggu masa depan masyarakat Pohuwato.
Eko Widarto A Mudi, perwakilan Keluarga Besar Karyawan PT IGL, PT BTL, PT BJA, juga menyampaikan sejumlah pernyataan. Di antaranya, meminta Pemprov Gorontalo, DPRD Gorontalo, Pemkab Pohuwato dan DPRD Pohuwato untuk memberikan perlindungan dan kepastian investasi kepada PT BJA Group demi melindungi nasib ribuan pekerja dan keluarganya.
Kemudian, meminta Pemprov Gorontalo, Pemkab Pohuwato dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku penyebaran hoaks yang merugikan kegiatan usaha PT BJA Group. Dus, mendukung PT BJA Group untuk menjalankan investasi dan bisnisnya di Pohuwato, Gorontalo, sesuai ketentuan hukum berlaku dan terus menciptakan lapangan kerja demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat, menurunkan kemiskinan dan stunting di Pohuwato dan Gorontalo. (N-2)