Jawa Timur – Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030, target jalan mantap ditetapkan 100 persen pada 2026. Namun, pada akhir 2024, kondisi jalan mantap diperkirakan sudah mencapai 97 persen.
Masifnya pembangunan infrastruktur ini diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi.
“Pembangunan infrastruktur mendorong investasi tumbuh subur, aksesibilitas masyarakat meningkat, sehingga pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUR) Ngawi, Mohammad Sadli, Selasa (24/9/2024).
Ia mengatakan, pada akhir tahun 2024, jalan kabupaten di Ngawi dengan kondisi mantap ditargetkan pada angka 96,10 persen.
Saat ini, hingga akhir September 2024, realisasi kondisi jalan mantap di Kabupaten Ngawi sudah mencapai lebih dari 90 persen.
“Kita optimis, akhir tahun nanti, kondisi jalan mantap akan melampaui target,” terangnya.
Dituturkan lebih lanjut, total panjang jaringan jalan kabupaten di Ngawi mencapai 744,171 Kilometer (Km).
Nantinya, pada akhir tahun, panjang jalan yang ditargetkan berstatus mantap mencapai 719,19 Km.
“Nanti pada akhir tahun jalan yang tak mantap hanya sepanjang 29,22 Km atau setara 3,90 persen dari total panjang jalan kabupaten,” terangnya.
Kabid Bina Marga Rachmat Fitrianto, mengatakan sepanjang tahun 2024, anggaran perbaikan dan peningkatan kapasitas jalan, serta infrastruktur di berbagai wilayah di Kabupaten Ngawi mencapai Rp135,6 miliar.
“Di mana Rp116,2 miliar di antaranya bersumber dari APBD,” terangnya.
Diketahui, selain perbaikan dan peningkatan kapasitas jalan, pembangunan infrastruktur di Ngawi pada 2024 antara lain membangun jembatan dan lainnya. Misalnya, Mal Pelayanan Publik, serta infrastruktur untuk menunjang pertanian.
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi di Ngawi naik menjadi 4,4 persen dari tahun sebelumnya 3,1 persen. Dengan masifnya perbaikan dan pembangunan infrastruktur, diharapkan ekonomi Ngawi akan kembali tumbuh lebih baik dari tahun 2023 lalu.
Selain itu, angka kemiskinan di Ngawi juga turun. Saat ini, angka kemiskinan di Ngawi berada di angka 13,81 persen setara 116,47 ribu jiwa.
Pada tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Ngawi masih berada di angka 14,41 persen. Angka kemiskinan di Ngawi saat ini terendah dalam satu dekade atau 10 tahun terakhir.
Di sisi lain, berdasarkan data BPS, Kabupaten Ngawi memiliki tingkat angka penurunan kemiskinan tertinggi dibanding Kabupaten/Kota tetangga, sebesar 0,59 poin. (Puji)