Politik Konflik PKB-PBNU, Pengamat Citra Negatif akan Muncul di Hadapan Publik

Konflik PKB-PBNU, Pengamat Citra Negatif akan Muncul di Hadapan Publik

42
0
Konflik PKB-PBNU, Pengamat: Citra Negatif akan Muncul di Hadapan Publik
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf .(Dok MI/Galih Pradipta)

PENELITI senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyebut konflik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak boleh berlarut-larut.

Konflik tersebut harus segera disudahi. Pasalnya, apabila dibiarkan berlarut larut justru akan membuat nahdiyin di tingkat bawah resah. “Karena tidak baik untuk kedua institusi tersebut,” ungkap Lili kepada Media Indonesia, Kamis (15/8).

“Konflik berlarut-larut tentu akan merugikan institusi masing-masing, baik PKB maupun NU. Citra negatif akan muncul di hadapan publik,” ujarnya.

Baca juga : Islah PKB-PBNU Baik bagi Demokrasi

Untuk itu, kata Lili, diperlukan adanya islah (mendamaikan) untuk mengakhiri konflik tersebut. Lili juga berpendapat agar sebaiknya permasalahan PKB-PBNU diselesaikan secara internal dengan melibatkan para kiai khos yang bersifat independen dan solutif.

“Tawaran KH Ma’ruf Amin untuk membantu menyelesaikan konflik perlu disambut dengan baik dari kedua pihak. Beliau pendiri PKB dan juga mantan Rais Aam NU. Beliau tokoh mumpuni di kalangan nahdiyin,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut hubungan NU dengan PKB tak berjalan baik dalam 15 tahun terakhir. Terutama sejak dipimpin Muhaimin Iskadar.

“Ini berlangsung lama sudah lebih dari 15 tahun. Masalah di dalam hubungan PKB dan NU ini sudah lama sekali. Tapi selama ini belum pernah dilakukan upaya-upaya yang masif mengelolanya,” kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di Kediaman Rais Aam, Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya, Selasa (13/8). (J-2)

Tinggalkan Balasan