Sukabumi. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus berupaya mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya UMKM Batik, karena melalui pemberdayaan UMKM Batik ini, LPS berharap dapat menjadikan Jawa Barat sebagai destinasi wisata baru dan sentra batik. Sehubungan dengan hal tersebut, LPS meresmikan Rumah Batik Fractal LPS “Inovasi Batik melalui Teknologi” di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
“Rumah Batik Fractal LPS diharapkan dapat menjadikan Sukabumi menjadi destinasi baru wisata dan sentra batik di Jawa Barat. Selain itu, Rumah Batik Fractal LPS diharapkan dapat memfasilitasi UMKM Batik di Sukabumi, Cianjur, dan sekitarnya untuk terus berkarya dan memproduksi batik dengan desain terkini, menarik, dan beragam, sehingga perekonomian masyarakat di Jawa Barat akan meningkat,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa di Rumah Batik Fractal LPS, di Sukabumi, Kamis (25/7/2024).
Dia menambahkan, melalui Rumah Batik Fractal LPS ini, diharapkan menjadi pusat pelatihan batik sekaligus dapat menjadi tempat mengasah kemampuan UMKM, terutama mengenai strategi komunikasi pemasaran, untuk menguasai pasar domestik, atau bahkan dunia.
Adapun, Batik Fractal ini cukup unik karena menggabungkan seni tradisional batik dan teknologi informasi. Kemudian, untuk memudahkan para pelaku UMKM, proses desain batik akan memanfaatkan aplikasi atau perangkat lunak komputer dengan nama jBatik.
Dapat dikatakan Batik Fractal merupakan kombinasi dari empat unsur yaitu, seni, budaya, sains dan teknologi. Batik Fractal sendiri telah mendapat pengakuan dari UNESCO. Pada Oktober 2008, UNESCO menganugerahi People Pixel Project dengan Award of Excellence sebagai Stamp of Approval. Artinya produknya memiliki kualitas tertinggi pada level internasional dan berpotensi besar untuk masuk pasar dunia.
Sebelumnya, LPS juga telah mengadakan pelatihan bagi 30 UMKM batik di Jawa Barat, pelatihan ini sudah dilaksanakan sejak bulan September 2023 bertempat di “Sukabumi Creative Hub”. Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan batik, namun juga meliputi pelatihan dalam melakukan pemasaran produk, khususnya pemasaran di media sosial. Pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas produk batik yang dihasilkan dan juga meningkatkan eksplorasi akan motif-motif batik dengan menjaga warisan budaya di Sukabumi.
Kemudian, LPS pun telah menggelar peragaan busana batik fractal dan pameran karya 30 UMKM Batik Sukabumi dan Cianjur, di Sukabumi, pada bulan Februari silam.
Penulis: Rio