Nasional 6 Gejala Bells Palsy yang Harus Diwaspadai, Berikut Cara Mengatasinya

6 Gejala Bells Palsy yang Harus Diwaspadai, Berikut Cara Mengatasinya

22
0

IndonesiaDiscover –

6 Gejala Bell’s Palsy yang Harus Diwaspadai, Berikut Cara Mengatasinya
Gejala Bell’s Palsy(Freepik)

BELL’S palsy adalah kondisi yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba pada otot-otot di satu sisi wajah. Kondisi ini terjadi akibat peradangan atau pembengkakan saraf wajah (saraf kranial ketujuh) yang mengendalikan otot-otot tersebut. 

Akibatnya, salah satu sisi wajah tampak melorot, dan penderita mungkin kesulitan menutup mata atau tersenyum pada sisi yang terkena.​

Gejala Bell’s Palsy:

  1. Kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba pada satu sisi wajah, membuat sulit tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terpengaruh.​
  2. Nyeri atau rasa tidak nyaman di belakang telinga atau rahang sisi yang terdampak.​
  3. Peningkatan sensitivitas terhadap suara pada sisi yang terkena (hiperakusis).​
  4. Penurunan kemampuan indra perasa.​
  5. Kesulitan menutup mata, yang dapat menyebabkan mata kering atau iritasi.​
  6. Keluarnya air liur secara berlebihan.​

Penyebab Bell’s Palsy:

Penyebab pasti Bell’s palsy belum diketahui secara jelas. Namun, kondisi ini sering dikaitkan dengan infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan saraf wajah. Virus yang diduga terkait meliputi:​

  • Virus herpes simpleks (penyebab luka dingin).​
  • Virus varicella-zoster (penyebab cacar air dan herpes zoster).​
  • Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis).​
  • Virus influenza B.​

Pengobatan Bell’s Palsy:

Sebagian besar penderita Bell’s palsy dapat pulih sepenuhnya dalam waktu 3 hingga 6 bulan, terutama jika gejalanya ringan. Pengobatan yang umum meliputi:​


  • Obat-obatan:


    • Kortikosteroid, seperti prednison, untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan saraf wajah.​
    • Obat antivirus, seperti asiklovir, mungkin diresepkan jika infeksi virus dicurigai sebagai penyebabnya.​


  • Fisioterapi:


    • Latihan dan pijatan wajah untuk merangsang otot-otot wajah dan mencegah kekakuan.​


  • Perawatan mata:


    • Penggunaan tetes mata atau salep untuk menjaga kelembapan mata, terutama jika kesulitan menutup mata.​
    • Penggunaan penutup mata saat tidur untuk melindungi mata dari iritasi atau cedera.​

Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala Bell’s palsy, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang pemulihan total. (Z-10)

Tinggalkan Balasan