Politik Menakar Arah Hubungan Megawati-Prabowo di Balik Bunga Anggrek, Minyak Urut, dan Vitamin

Menakar Arah Hubungan Megawati-Prabowo di Balik Bunga Anggrek, Minyak Urut, dan Vitamin

8
0
Menakar Arah Hubungan Megawati-Prabowo di Balik Bunga Anggrek, Minyak Urut, dan Vitamin
Presiden Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri(Antara)

HUBUNGAN antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto makin akrab lewat simbol-simbol yang ditunjukkan belakangan ini. Teranyar, Prabowo mengirimkan karangan bunga anggrek pada perayaan hari ulang tahun ke-78 Megawati, Kamis (23/1).

Selain karangan bunga, hubungan antara Megawati dan Prabowo juga ditandai dengan pertukaran minyak urut serta vitamin. Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku menyampaikan titipan minyak urut dari Megawati kepada Prabowo.

Menanggapi hal tersebut, anak perempuan Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan menyebut sebaliknya. Menurut Puan, baik Megawati maupun Prabowo sudah seringkali bertukar barang-barang yang bermanfaat bagi kesehatan.

“Contohnya beberapa kali Pak Prabowo mengirimkan vitamin untuk Ibu Mega. itu contoh bahwa kedekatan hubungan antara keduanya memang sudah terjalin sejak lama,” aku Puan di Kompleks DPR RI, Jakarat, Jumat (24/1).

Lewat 100 hari pemerintahan Prabowo, PDI Perjuangan sebatas menegaskan posisi untuk bekerja sama dengan pemerintah, meski berada di luar Kabinet Merah Putih. Namun, sejumlah simbol yang mewarnai kedekatan kedua tokoh tersebut dinilai memperlebar kesempatan PDI Perjuangan untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

“Saya pikir itu bagian dari upaya mendekatkan, Meski kesannya simbolis, tapi itu juga penting di dalam berkomunikasi para aktor politik, terutama elite,” ujar Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana kepada Media Indonesia.

Kendati demikian, Aditya yang juga pengajar ilmu politik pada Universitas Indonesia itu menilai simbol saja tidak cukup. Simbol-simbol kedekatan Megawati dan Prabowo, sambungnya, perlu disertai dengan silaturahim serta komunikasi politik yang intens antara kedua belah pihak.

Pertemuan delegasi Megawati dan Prabowo disebu Aditya penting sebagai jembatan kedua tokoh. Jika dilakukan dengan cepat, bukan tidak mungkin PDI Perjuangan akan bergabung ke pemerintah. Meski, lanjutnya, ia menilai masih ada penghalang yang datang dari PDI Perjuangan sendiri.

“Mungkin dari sisi Ibu Mega merasa bahwa sikap politik di luar pemerintahan sebagai sebuah opsi yang dijalani PDI-P, tapi mungkin juga nanti ketika ada tawaran atau sesuatu yang menarik, itu menjadi bahan pertimbangan,” tandasnya. (J-2)

 

Tinggalkan Balasan