IndonesiaDiscover –
MEDIA pemerintah Iran melaporkan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi membuka jalur diplomasi untuk menyelesaikan sengketa dengan Barat, tetapi menolak ancaman dan tekanan. Dia melontarkan pernyataan itu setelah Amerika Serikat (AS) dan tiga negara Eropa menerapkan sanksi terhadap sektor penerbangan negara itu.
Pernyataan Araqchi itu muncul satu hari setelah kepala diplomat Uni Eropa mengatakan blok tersebut mempertimbangkan pengenaan sanksi baru yang menarget sektor penerbangan AS. Rencana sanksi baru itu merupakan tanggapan atas laporan bahwa Teheran memasok rudal-rudal balistik ke Rusia dalam perang melawan Ukraina.
“Iran melanjutkan jalannya sendiri dengna kekuatan, meski kami selalu terbuka untuk pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa tetapi dialog harus berlandaskan saling menghormati, bukan berdasarkan ancaman dan tekanan,” kata Araqchi, seperti dilansir VoA, Minggu (15/9).
Araqchi mengatakan Teheran tidak mengirimkan rudal-rudal balistik apa pun ke Rusia. Dia menambahkan bahwa sanksi-sanksi yang diterapkan terhadap Iran oleh Amerika Serikat dan tiga negara kuat Eropa tidak akan menyelesaikan persoalan apa pun di antara mereka.
AS, Jerman, Inggris dan Prancis menerapkan sejumlah sanksi baru terhadap Iran, termasuk beberapa sanksi terhadap maskapai penerbangan nasional, Iran Air. (I-2)
