Nasional Dinsos PPPA Blora Masih Melakukan Verfak Program Satu Desa Dua Sarjana

Dinsos PPPA Blora Masih Melakukan Verfak Program Satu Desa Dua Sarjana

4
0


Blora, IndonesiaDiscover – Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) masih melakukan verifikasi faktual (verfak) terkait mahasiswa yang mendapatkan program satu desa dua sarjana.

Diketahui, total terdapat 329 mahasiswa yang mendapat program ini yang tersebar di universitas lokal maupun di luar Blora pada tahun 2023 ini.

Kabid Sosial Dinsos P3A Kabupaten Blora, Mustakim mengaku pihaknya masih mendata dan memverifikasi terkait data dari program satu desa dua sarjana ini.

Sebab, masih ada mahasiswa yang mendapat double program, seperti yang sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga mendapat program dari Pemkab Blora ini.

“Tinggal nanti hasil rapat tim nanti seperti apa, apakah dilanjut atau tidak kan begitu tow, kita datangi semuanya kita verfak,” ucap Mustakim, Senin (24/4/2023).

Menurutnya, terkait hal ini, dimungkinkan nanti akan ada perbedaan.

“Mungkin yang berprestasi, kaya yang di Kudus, ada yang 6 di pekalongan itu juga karena prestasi. Nah soal ini harus dibedakan antara yang berprestasi dengan yang program ini,” jelas Mustakim.

“Nah ini nanti bisa untuk diperjelas teknisnya. Termasuk apakah nanti perbupnya juga di rubah. Supaya yang berprestasi pun bisa dibantu. Kaya yang di kudus itu yang KIP ada 3 yang juga dapat dari sini (program pemkab) dan kemungkinan nanti kan tidak lanjut. Kalau nanti dia mengajukan lagi ya kita delete,” tambah Mustakim.

Usai dilakukan verifikasi faktual hingga hari ini, pihaknya juga masih menemukan temuan mahasiswa yang mendapat double program.

“Ada beberapa universitas kita temukan KIP, pekalongan dapat KIP, UPGRIS 1, IAIN kudus ada 3 , kemungkinan yang lain masih ada,” ungkap Mustakim.

Dari temuan ini, pihaknya akan menghubungi mahasiswa yang bersangkutan.

Untuk besaran program satu desa dua sarjana, Mustakim mengatakan, setiap mahasiswa mendapat Rp 2.5 juta/ mahasiswa/semester.

“KIP itu, biaya hidup sama biaya kuliah ada Rp 5 juta, Rp 6 juta ada yang Rp 6,5 juta. Yang membedakan adalah kriteria dari KIP itu sendiri,” terang Mustakim.

“Untuk PEM Akamigas per semester Rp 38 juta. Itu ada 18 mahasiswa, yang 8 pemkab, 10 baznas. Invoice tetep jadi satu. Semua Rp 2,5 juta kecuali PEM Akamigas,” imbuh Mustakim.

Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar, ada yang bisa datang ke kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora, atau masuk di website :

“Mempersiapkan administrasinya. Nanti dihubungi dinsos, sesuai kriteria untuk membuka rekening Bank jateng,” ujar Mustakim.

“Mereka harus DTKS, terdaftar mahasiswa, Mereka yang dapat membuat laporan setiap bulannya. PDF dulu, fisik nanti juga dikirim. Bisa di mulai dari semester apapun,” tambah Mustakim.

Disinggung soal kendala, pihaknya mengaku masih melakukan penataan dan verfak terhadap mahasiswa yang mendapat double program ini.

“Memfilter untuk mahasiswa yang lebih dari dua. Harusnya tidak lebih dari dua, nah ini kembali ditata. Tapi untuk hari ini masih dengan pola satu desa dua sarjana. Kita belum ada perubahan,” kata Mustakim. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).

Tinggalkan Balasan