IndonesiaDiscover.com – Era digital seperti saat ini telah memaksa kita berubah lebih cepat dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah untuk keperluan surat-menyurat, keuangan, perbankan dan lainnya.
Direktur Digital Business Peruri Farah Fitria Rahmayanti menjelaskan, implementasi meterai elektronik telah berjalan hampir 2,5 tahun. Meterai elektronik disebut telah menjadi fundamental pelengkap dalam transformasi digital pada institusi dan lembaga.
“Peruri akan terus memperbaiki dan sedang mengembangkan sistem meterai elektronik 2.0 untuk mempercepat dan menyederhanakan proses penggunaan meterai elektronik,” kata Farah melalui keterangan resminya.
Farah melanjutkan, hingga saat ini, telah terdapat 75 perusahaan yang ditunjuk sebagai pemungut yang telah Go-Live dan menggunakan meterai elektronik PDS. Farah juga mengatakan kalau transformasi digital menjadi keniscayaan dan suatu strategk baru dalam berkompetensi serta meningkatkan efisiensi.
“Kedepannya, dengan majunya digitalisasi, maka penggunaan meterai elektronik maupun produk digital akan semakin jauh meningkat dan semakin luas digunakan. Oleh karena itu PDS terus berusaha untuk menyediakan layanan dan solusi yang lebih baik lagi, salah satunya dengan menyediakan layanan solusi cyber security yang dapat meningkatkan keamanan sistem teknologi digital perusahaan pemungut,” lanjut Farah.
“Salah satunya berupa fitur document tracking pada dokumen yang telah dibubuhi meterai elektronik. Semua itu dilakukan agar cakupan penggunaan meterai elektronik lebih luas lagi dan memberikan value bagi seluruh pihak,” tegas Farah.
Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Tunjung Nugroho selaku Kepala Subdirektorat Peraturan PPN Perdagangan Jasa dan Pajak Tidak Langsung Lainnya DJP I memaparkan, penerimaan negara dari meterai telah mencapai Rp 6,7 triliun. DJP memperkirakan potensi penerimaan negara dari Meterai Elektronik masih sangat besar dan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan negara.
“Oleh karena itu kedepannya, DJP akan memperluas dan menambah pemungut untuk meraih potensi maksimal penerimaan negara dari meterai elektronik,” ucap Tunjung.