Politik Dorong Lingkungan Kerja Antikorupsi yang Kondusif, KPK Tekankan Budaya Integritas

Dorong Lingkungan Kerja Antikorupsi yang Kondusif, KPK Tekankan Budaya Integritas

3
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Untuk membangun lingkungan kerja antikorupsi yang kondusif di instansi pemerintahan hingga tempat ibadah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengoptimalkan budaya integritas.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam keterangan tertulis yang diterima IndonesiaDiscover, Kamis (20/7/2023).

Lanjut Alex, Pegawai apa pun dituntut mempunyai integritas, baik pemimpin hingga pegawai. Pucuk pimpinan harus bisa menjadi role model agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan berintegritas.

“Kalau kita saling mengoreksi, baik pimpinan, bawahan juga bisa mengoreksi pimpinan, dan dari rekan sejawat juga saling mengoreksi. Pimpinan ketika dikoreksi jangan marah, dan jangan juga mengancam atau memberi sanksi. Kalau bawahan tidak berani mengoreksi pimpinan, menurut kami ada persoalan di dalam lingkungan kerja seperti itu,” ujar Alex.

KPK selalu mencontohkan lingkungan kerja yang kondusif dan menghargai setiap pegawai yang berani berbicara terkait kondisi yang menurut pegawai tersebut tidak benar. Tidak akan ada rasa dendam dan masalah terkait laporan tersebut.

Alex menambahkan, integritas sendiri sejatinya sudah tertanam di dalam hati masing-masing manusia. Bagaimana seseorang mengelola integritas tersebut tergantung dari lingkungannya sendiri.

“Jika kita semua saling mendukung, saya punya keyakinan kita bisa perbaiki kondisi bangsa kita yang menurut kami di KPK belum banyak perubahan terkait dengan pencegahan-pencegahan korupsi,” kata Alex.

Oleh karena itu, KPK berharap adanya keseragaman menyangkut penerapan integritas hingga kedisiplinan di lembaga-lembaga lainnya. Sehingga usaha KPK untuk terus menerapkan zero tolerance dapat berjalan dan membuat lembaga apa pun tidak akan memberikan toleransi terhadap pelaku-pelaku kriminal tindak pidana korupsi.

“Mari kita bangun integritas secara kolektif, tidak bisa kita integritas sendiri kemudian kita diam. Sementara teman lain kita tahu tidak berintegritas kita diam, tidak bisa. Kita harus berani menyampaikan ketidakbenaran,” ucap Alex.

Direktur Peraturan Perpajakan I Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama menyampaikan, agar kedepannya persoalan integritas bukan suatu hal yang bisa ditawar-tawar lagi.

“Integritas menjadi suatu hal yang penting terutama saat ini bagi Direktorat Jenderal Pajak. Karena isu-isu terakhir kita terkait dengan integritas. Kami berharap sekali mendapatkan pencerahan, sehingga membuat kami yang ada di DJP dapat kembali diteguhkan mental kita dan iman kita, jangan sampai Pak Alex membuka pintunya lagi,” tutup Hestu.

Foto: Dok KPK

Tinggalkan Balasan