
Pidato Jerome Powell di Jackson Hole Mengguncang Pasar Kripto
Pada Jumat (22/8) malam WIB, pidato Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, dalam simposium Jackson Hole langsung memicu reaksi cepat di pasar kripto. Dalam hitungan detik setelah pidatonya, Bitcoin melonjak ke level USD 117.377 atau sekitar Rp 1,9 miliar, sementara Ethereum mencatat rekor all time high dengan harga USD 4.891 atau sekitar Rp 79,6 juta. Hal ini menunjukkan bahwa investor sangat merespons pesan-pesan penting yang disampaikan oleh Powell.
Berikut beberapa poin utama dari pidato tersebut yang menjadi alasan pasar kripto langsung bereaksi positif:
Inflasi Menurun ke 2,5 Persen
Powell menyatakan bahwa inflasi Amerika Serikat saat ini sudah lebih terkendali. Ia mengatakan, “Kepercayaan saya semakin besar bahwa inflasi berada di jalur berkelanjutan menuju 2 persen.” Selama 12 bulan terakhir, kenaikan harga hanya sebesar 2,5 persen. Informasi ini memberikan rasa tenang bagi pasar karena tekanan inflasi mulai mereda dan tidak lagi menjadi ancaman besar.
Tidak Ada Resesi Besar
Dalam pidatonya, Powell juga menekankan bahwa penurunan inflasi tidak diiringi dengan kenaikan pengangguran yang signifikan. Meskipun tingkat pengangguran naik ke 4,3 persen, hal ini bukan disebabkan oleh PHK massal, tetapi karena bertambahnya jumlah tenaga kerja baru. Powell menegaskan bahwa The Fed tidak ingin melihat penurunan ekonomi yang lebih dalam. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih stabil, atau dikenal sebagai soft landing.
Nada Dovish: Rate Cut Sudah Dekat
Salah satu kalimat yang paling dinantikan oleh investor adalah pernyataan Powell: “Waktunya kebijakan disesuaikan. Arah kebijakan sudah jelas, dan waktu serta laju pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data.” Kalimat ini memberikan sinyal bahwa era suku bunga tinggi mulai berakhir. Bagi pasar kripto, informasi ini seperti bahan bakar untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Perubahan Nada dari “Transitory” ke U-Turn Kebijakan
Powell juga mengingatkan bagaimana The Fed pernah salah membaca inflasi pada tahun 2021. Saat itu, inflasi dianggap bersifat sementara (transitory). Namun, nyatanya inflasi meluas dan memaksa The Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif. Kini, dengan inflasi yang terkendali, Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga. Perubahan nada ini menjadi katalis besar bagi pasar, mirip dengan efek Jackson Hole pada tahun 2020–2021 yang memicu bull run.
Respons Cepat Pasar Kripto
Pasar kripto menjadi yang paling responsif terhadap pidato Powell. Bitcoin langsung melonjak ke Rp 1,9 miliar, sedangkan Ethereum mencetak rekor Rp 79,6 juta. Meskipun saham juga ikut naik, pertumbuhannya tidak secepat kripto. Investor melihat bahwa kripto sangat diuntungkan dengan sinyal longgarnya likuiditas global, di mana modal besar cenderung mencari aset berisiko dengan potensi imbal hasil tinggi.
Kesimpulan
Pidato Powell di Jackson Hole 2025 menjadi momen bersejarah bagi pasar keuangan. Inflasi turun, resesi terhindar, dan peluang rate cut terbuka lebar. Kombinasi faktor ini memberikan katalis baru bagi pasar kripto. Untuk sementara, Bitcoin dan Ethereum menjadi bintang utama. Pertanyaannya, apakah bull run kripto baru saja dimulai? Mungkin saja, mengingat kondisi makroekonomi yang mulai mendukung pertumbuhan aset digital.