Ragam Tim KKNT IPB University Bantu Petani Demangharjo Atasi Hama dan Gulma dengan...

Tim KKNT IPB University Bantu Petani Demangharjo Atasi Hama dan Gulma dengan Teknologi Terpadu

35
0

Pelatihan Pertanian Terpadu di Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja

Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja, menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan pertanian terpadu yang dilakukan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi dengan menerapkan teknologi dan metode yang ramah lingkungan. Inisiasi pelatihan ini berawal dari kolaborasi antara Pemerintah Desa Demangharjo dan mahasiswa IPB yang ingin membantu petani menghadapi tantangan agronomi seperti serangan hama wereng, gulma, serta kondisi tanah masam.

Ketua Tim KKNT IPB University di Desa Demangharjo, Rozan Fuhrer Adilah, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama dalam pelatihan ini adalah Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Ia menyampaikan bahwa varietas padi tahan hama wereng batang coklat diperkenalkan kepada petani. Selain itu, petani diajak memanfaatkan musuh alami hama seperti capung dan laba-laba. Sistem tanam jajar legowo juga diterapkan sebagai teknik untuk meningkatkan efisiensi lahan sekaligus mengurangi serangan hama.

Penggunaan insektisida dilakukan secara bijak dan bergilir agar tidak menyebabkan resistensi hama. Dalam pelatihan ini, pengendalian gulma juga menjadi perhatian khusus. Teknik kultur teknis, mekanis, dan kimiawi digunakan secara kombinasi. Petani diajarkan untuk menggunakan herbisida sistemik secara bergantian guna menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah resistensi gulma. Mereka juga diberikan edukasi untuk mengenali berbagai jenis gulma yang biasa menyerang tanaman padi sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat dan efisien.

Teknologi dalam Pelatihan Pertanian

Inovasi teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari pelatihan ini. Salah satu alat yang diperkenalkan adalah soil tester yang mampu mengukur pH, suhu, kelembaban, dan kesuburan tanah secara akurat. Data dari alat ini membantu petani menentukan perlakuan tanah terbaik, termasuk penggunaan dolomit untuk menetralisir tanah yang bersifat masam. Praktik penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) juga diajarkan untuk membantu petani menilai kecukupan nitrogen tanaman, sehingga pemupukan bisa lebih tepat sasaran.

Selain itu, aplikasi digital IPB Digitani diperkenalkan sebagai solusi modern untuk pertanian presisi. Aplikasi ini menyediakan informasi teknis secara real time dan membantu petani memecahkan masalah langsung di lapangan. Dengan kemudahan akses data digital, petani Desa Demangharjo dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Tujuan dan Harapan dari Pelatihan

Melalui pelatihan ini, diharapkan petani Desa Demangharjo dapat mengadopsi teknologi dan metode yang disampaikan. Dengan demikian, produksi padi akan semakin meningkat, sekaligus ketahanan pangan daerah dapat terjaga secara berkelanjutan. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memberdayakan petani dengan alat dan teknik yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Dengan pendekatan yang terintegrasi antara teknologi, metode pertanian, dan partisipasi aktif petani, pelatihan ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat membawa perubahan positif dalam sektor pertanian. Semangat kolaborasi antara lembaga pendidikan dan masyarakat desa menjadi kunci keberhasilan program ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini