
Mengapa Perempuan Merasa Lebih Lelah Saat Menstruasi
Menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada tubuh perempuan setiap bulan. Namun, banyak dari mereka merasa lelah dan lebih lemah secara fisik selama masa ini. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon hingga gejala fisik yang muncul. Berikut beberapa alasan mengapa perempuan cenderung merasa lebih lelah saat menstruasi.
1. Kehilangan Darah Selama Menstruasi
Salah satu penyebab utama kelelahan selama menstruasi adalah kehilangan darah. Rata-rata, seseorang kehilangan antara 30 hingga 44 mililiter darah selama siklus menstruasi. Namun, bagi sebagian orang, jumlahnya bisa lebih besar. Jika kehilangan darah melebihi 80 ml per bulan, risiko anemia meningkat. Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan dan organ. Akibatnya, kadar zat besi dalam darah menurun, menyebabkan rasa lemah dan kelelahan.
Meski anemia selama menstruasi biasanya tidak menjadi masalah jangka panjang, kondisi ini bisa membuat seseorang merasa lebih lelah, bahkan memengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti olahraga atau bekerja.
2. Gangguan Tidur
Menstruasi juga dapat mengganggu kualitas tidur. Gejala seperti nyeri perut, kram, dan pendarahan deras sering kali mengganggu istirahat. Banyak perempuan melaporkan kesulitan tidur sebelum dan selama menstruasi. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 71 persen perempuan mengalami gangguan tidur selama masa ini. Masalah tidur ini bisa memperparah rasa lelah dan kelelahan, terutama jika tidur tidak cukup atau terganggu secara berkala.
3. Perubahan Hormon
Perubahan hormon juga berperan penting dalam menyebabkan kelelahan selama menstruasi. Beberapa hari sebelum menstruasi dimulai, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh menurun. Penurunan estrogen dapat memengaruhi tingkat serotonin—zat kimia yang memengaruhi suasana hati dan energi. Akibatnya, perempuan mungkin merasa lesu dan tidak bertenaga.
Selain itu, lapisan endometrium (jaringan yang melapisi rahim) mulai luruh, menyebabkan kontraksi rahim dan pendarahan. Proses ini bisa memicu rasa sakit dan ketidaknyamanan, sehingga tubuh menjadi lebih lelah.
4. Masalah Medis yang Mendasar
Beberapa kondisi medis dapat memperburuk rasa lelah selama menstruasi. Misalnya, anemia akibat pendarahan berlebihan bisa memperparah gejala kelelahan. Selain itu, perubahan hormon yang terkait dengan menstruasi bisa memperburuk kelelahan pada perempuan dengan gangguan kecemasan atau depresi.
Kondisi seperti premenstrual dysphoric disorder (PMDD), endometriosis, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga sering dikaitkan dengan rasa lelah dan energi rendah selama menstruasi. Jika gejala-gejala ini sangat mengganggu aktivitas harian, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Olahraga Selama Menstruasi: Apakah Aman?
Meskipun merasa lelah selama menstruasi wajar, jangan sampai menghentikan rutinitas olahraga. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu meredakan gejala PMS dan meningkatkan suasana hati. Namun, jika merasa sangat lelah atau ada gejala yang tidak biasa, sebaiknya hindari olahraga intensif hingga kondisi membaik.
Jika rasa lelah dan kelemahan selama menstruasi terus-menerus mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan medis. Dokter dapat membantu menemukan penyebabnya dan memberikan pengobatan yang sesuai.