Politik Komisi III DPR RI Minta Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak Dihukum Berat

Komisi III DPR RI Minta Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak Dihukum Berat

53
0
Komisi III DPR RI Minta Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak Dihukum Berat
ANGGOTA Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Lola Nelria Oktavia(Dok. Fraksi NasDem)

ANGGOTA Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Lola Nelria Oktavia mendesak agar pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak dihukum berat. Ia menegaskan agar para pelaku kekerasan tidak diberikan hukuman ringan, apalagi diberi kesempatan untuk berdamai.

“Tolong jangan sampai diberikan hukuman ringan apalagi damai. Walaupun ada damai, hukuman harus tetap berjalan, khususnya untuk perempuan dan anak,” ujarnya dikutip Jumat (14/2). 

Lola menekankan bahwa dampak kekerasan terhadap anak sangat serius dan dapat berlanjut hingga mereka dewasa. “Kekerasan terhadap anak itu berdampak sampai dia besar. Jadi, jangan sampai pelaku lepas dari apa yang dia lakukan. Mau siapa pun di belakang pelaku, mereka harus mendapatkan hukuman yang semestinya,” tambahnya.

Senada dengan itu, Anggota Komisi III, Gilang Dhiafararez mengungkapkan rasa mirisnya terhadap tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kalimantan Selatan.

“Kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kalsel sudah darurat. Harapannya  kedepannya ada kerjasama dengan Pemda yang baru dilantik untuk menangani masalah ini,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Gilang juga menyoroti pentingnya sosialisasi mengenai pelecehan seksual di sekolah-sekolah. “Jangan sampai hal ini terus terjadi. Bagaimana kita bisa mewujudkan generasi emas 2045, jika anak-anak yang masih bersekolah malah menjadi korban kekerasan seksual?” tegasnya.

 ementara itu, Anggota Komisi III lainnya, Nabil Husien Said Amin Alrasydi  turut menyoroti pentingnya penyelidikan mendalam terkait pelecehan seksual dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), yang menurutnya bisa merusak mental anak-anak.

“Ini perlu diselidiki lebih dalam. Kasus-kasus pelecehan dan TPPO ini sangat merusak mental anak-anak,” ungkap Habib.

 Ia berharap Polda dan Kejaksaan dapat terus berkomitmen dan bersinergi untuk memastikan penerapan hukum yang adil. “Mudah-mudahan Polda dan kejaksaan terus berkomitmen dan bersinergi untuk hukum yang adil,” pungkasnya. (DPR/P-4)

Tinggalkan Balasan