Ekonomi & Bisnis BP Batam Tunggu Pengajuan Resmi Investasi Apple

BP Batam Tunggu Pengajuan Resmi Investasi Apple

45
0
BP Batam Tunggu Pengajuan Resmi Investasi Apple
Ilustrasi(Antara)

BP Batam menyatakan hingga saat ini belum menerima pengajuan resmi dari Apple Inc terkait rencana investasi senilai US$1 miliar untuk pembangunan fasilitas produksi AirTag di Batam. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokoler BP Batam, Ariastuty Sirait.

“Kami sudah mendengar beberapa isu negosiasi terkait rencana investasi ini di Batam. Namun, sampai saat ini BP Batam belum ada direct inquiry (permintaan) dari Apple ataupun subkonnya, walaupun BP Batam telah berkomunikasi dengan kementerian yang menangani hal tersebut,” katanya, Kamis (9/1).

Pernyataan ini muncul setelah pengumuman Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengenai kesepakatan awal dengan Apple untuk membangun fasilitas produksi AirTag yang ditargetkan akan memenuhi 65% kebutuhan global.

Meski belum ada pengajuan resmi, dia menegaskan bahwa BP Batam telah menyiapkan dukungan penuh untuk menyambut investasi strategis ini. “Pada prinsipnya BP Batam menyambut baik dan siap menindaklanjuti rencana investasi tersebut apabila sudah ada informasi langsung kepada BP Batam,” ujarnya.

Saat ini, katanya, pembahasan teknis masih berlangsung di tingkat pemerintah pusat antara Apple dan kementerian terkait. BP Batam memandang penting adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kelancaran implementasi proyek ini.

BP Batam mengungkapkan optimisme terhadap dampak positif yang akan dihasilkan dari kehadiran fasilitas produksi Apple, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di Batam. Investasi ini juga diyakini akan memperkuat posisi Batam sebagai pusat industri teknologi di Indonesia.

Sebelumnya, Apple Inc telah menetapkan Batam sebagai lokasi strategis untuk fasilitas produksi AirTag dengan nilai investasi awal mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani.

Kesepakatan ini merupakan hasil dari serangkaian diskusi intensif antara Pemerintah Indonesia dan Apple. Fasilitas produksi yang direncanakan akan memainkan peran signifikan dalam rantai pasok global Apple, dengan target produksi mencapai 65% dari kebutuhan AirTag dunia.

“Pada intinya mereka telah berkomitmen untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag senilai US$1 miliar,” ungkap menteri. AirTag sendiri merupakan produk pelacak barang inovatif dari Apple yang membantu pengguna menemukan barang-barang pribadi seperti kunci dan dompet. (HK/J-3)

Tinggalkan Balasan