Amir Hamzah, alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, membuktikan bahwa santri dapat berkontribusi signifikan di berbagai sektor, terutama dalam bidang digital. Melalui inisiatifnya, Master Bagasi, Hamzah berhasil mengangkat produk UMKM Indonesia ke pasar internasional, memperkenalkan beragam produk khas Indonesia ke lebih dari 100 negara.
Dari latar belakang sebagai santri, Hamzah mengintegrasikan nilai-nilai yang dipelajarinya dalam menjalankan usaha. Ia berkomitmen untuk mensyiarkan budaya Indonesia dan mendukung produk lokal agar lebih dikenal di dunia. Sejak berdiri pada 2021, aplikasi Master Bagasi telah diunduh lebih dari 20 ribu kali, menunjukkan respons positif dari masyarakat.
“Indonesia ini kaya akan budaya dan cita rasa produk UMKM yang khas. Sayangnya, suara produk-produk khas Indonesia masih sedikit gemanya di belahan dunia. Karena itu, melalui Master Bagasi kami bertekad mensyiarkan cita rasa dan budaya khas Indonesia di mata dunia,” kata Hamzah, melalui keterangannya, Senin (21/10).
Peran santri tidak terbatas pada satu bidang saja. Hamzah menegaskan bahwa santri dapat menjadi agen perubahan yang inovatif di berbagai sektor, termasuk teknologi dan bisnis. Dengan memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia, ia menciptakan platform yang menghubungkan UMKM dengan pasar global, membuktikan bahwa komitmen dan kreativitas santri dapat mendukung kemajuan ekonomi negara.
Keberhasilan ini menggarisbawahi potensi besar santri dalam berkontribusi di bidang digital, membuktikan bahwa santri bisa berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian dan budaya Indonesia di era global.
“Makanya saat menyelami banyak usaha sebelumnya dan melakukan riset tentang perusahaan rintisan teknologi yang berkembang di Indonesia. Maka ada beberapa hal yang belum disentuh maksimal. Yaitu menghadirkan platform digital yang menghubungkan Diaspora Indonesia dengan UMKM yang lebih mudah, murah dan dekat,“ tandas Hamzah. (Z-11)