IndonesiaDiscover –
KUBU calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengkapitalisasi blunder yang dilakukan Joe Biden. Pihak Trump mencoba menciptakan kembali momen kampanye 2016 ketika Hillary Clinton menyebut para pendukung Trump sebagai sekelompok orang menyedihkan.
Presiden Biden seolah memberikan amunisi untuk diserang lantaran pernyataannya yang ditengarai menyebut para pendukung Trump sebagai sampah jelang Pilpres AS.
Hanya dalam beberapa menit setelah video pernyataan Biden menjadi viral di media sosial Rabu (30/10) WIB, senator Marco Rubio dari Republik ketika kampanye menyindir pernyataan Biden.
“Beberapa saat yang lalu, Joe Biden menyatakan bahwa pendukung kita adalah sampah. Dia berbicara tentang patroli perbatasan. Dia berbicara tentang perawat. Dia berbicara tentang guru. Dia berbicara tentang orang Amerika biasa yang mencintai negara mereka dan bermimpi besar serta mendukung Anda,” kata Rubio melansir New York Times.
Tim kampanye Trump melihat momen Biden tersebut mirip ketika Hillary Clinton berbicara di acara penggalangan dana pada kampanye 2016. Ketika itu, Hillary menyebut pendukung Trump sebagai orang-orang yang menyedihkan.
Komentar Biden yang memantik kritik memberi tim kampanye Trump kesempatan untuk mengaitkannya dengan Kamala Harris. Dalam sebuah unggahan di media sosial X, Trump menyerang komentar Biden.
“Anda tidak dapat memimpin Amerika jika Anda tidak mencintai rakyat Amerika,” ujar Trump.
Sebelumnya, olok-mengolok juga datang Trump kepada Biden. Trump ketika kampanye di Arizona menyebut kebijakan imigrasi di era pemerintahan Biden mrmbuat wilayah prrbatasan AS bak tong sampah.
Trump juga berulang kali menjelek-jelekkan Demokrat menggunakan istilah-istilah seperti komunis, Marxis, dan hama.
Tim kampanye Trump bahkan memanfaatkan komentar Biden untuk menarik simpati para pendukungnya. Trump mengirim email penggalangan dana dengan kalimat berisi: “Anda bukan sampah! Saya mencintaimu! Anda adalah yang terbaik yang ditawarkan negara kita.”
Calon wakil presiden Partai Republik, JD Vance, juga melontarkan serangan atas pernyataan Biden.
“Ini menjijikkan. Kamala Harris dan bosnya Joe Biden menyerang separuh negara. Tidak ada alasan untuk ini. Saya harap rakyat Amerika menolaknya,” kata Vance. (Z-6)