
Salah satu pendiri Netflix, Reed Hastings, menghadiri karpet merah peluncuran Netflix di Palazzo Del Ghiaccio pada 22 Oktober 2015 di Milan, Italia.
Jacopo Raule | Gambar Getty
Netflix saham melonjak 10% pada Jumat pagi setelah raksasa media streaming itu melaporkan pendapatan kuartal ketiga dan pendapatan yang mengalahkan ekspektasi.
Netflix melaporkan laba per saham sebesar $5,40 untuk periode tiga bulan yang berakhir 30 September, melampaui perkiraan konsensus LSEG sebesar $5,12. Pendapatan juga melampaui ekspektasi, mencapai $9,83 miliar, di atas perkiraan analis sebesar $9,77 miliar.
Yang terpenting, Netflix melihat momentum dalam tingkat keanggotaan yang didukung iklan, yang meningkat sebesar 35% dari kuartal ke kuartal. Meskipun Netflix memperkirakan periklanan tidak akan menjadi pendorong pertumbuhan utamanya hingga tahun 2026, Netflix mengatakan bahwa tingkat periklanan mencakup lebih dari 50% langganan pada kuartal ketiga di negara-negara yang menyediakan layanan tersebut.
Netflix juga memberikan pandangan optimis untuk kuartal Desember, dengan memperkirakan pendapatan kuartal keempat akan meningkat 14,7% menjadi $10,13 miliar. Perusahaan memperkirakan pendapatan sebesar $43 miliar hingga $44 miliar pada tahun 2025, yang berarti pertumbuhan sebesar 11% hingga 13% dari perkiraan pendapatan pada tahun 2024 sebesar $38,9 miliar.
Analis di Citi mengatakan dalam sebuah catatan setelah laporan pendapatan Netflix bahwa prospek kuartal keempat perusahaan tersebut “melampaui perkiraan,” sementara perkiraan tahun 2025 “relatif sejalan dengan perkiraan konsensus.”
“Secara keseluruhan, kami memperkirakan saham akan diperdagangkan lebih tinggi” pada hari Jumat didukung oleh pendapatan, analis Citi mencatat.
Richard Broughton, direktur eksekutif Ampere Analysis, mengatakan kepada CNBC “Squawk Box Europe” pada hari Jumat bahwa Netflix mendapat manfaat dari investasi berkelanjutan dalam konten meskipun lingkungan media yang lebih luas sedang suram.
“Ini adalah indikator yang baik bahwa beberapa pertumbuhan yang sempat terhenti pada tahun 2022 akan kembali terjadi. Jika Anda memikirkan tentang 24 bulan terakhir, kita telah mengalami pemotongan belanja konten, pembekuan perekrutan, PHK di beberapa studio besar. dan segala sesuatu yang Netflix coba investasikan dalam konten, telah disiapkan dengan sangat baik selama beberapa tahun ke depan,” kata Broughton.
“Jika kita berpikir tentang TV bernaskah, drama, romansa, dan fiksi ilmiah, tahun depan Netflix akan menyumbang tidak jauh dari 1 dari 10 serial global. Posisinya sangat-sangat berbeda dibandingkan dengan beberapa pesaingnya saja. dari segi skalanya,” tambahnya.