Ekonomi & Bisnis Usung Keberlanjutan, Hidrogen Hijau Terus Dikembangkan di Tanah Air

Usung Keberlanjutan, Hidrogen Hijau Terus Dikembangkan di Tanah Air

40
0
Usung Keberlanjutan, Hidrogen Hijau Terus Dikembangkan di Tanah Air
Penandatanganan kerja sama pembelian hidrogen hijau.(MI/Naufal Zuhdi)

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mempertegas komitmennya dalam mendukung transisi energi hijau dengan menandatangani Head of Terms (HoT) Perjanjian Pembelian Hidrogen Hijau bersama PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN Indonesia Power, dan ACWA Power.

Kesepakatan ini dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, konferensi keberlanjutan terbesar di Indonesia.

Perjanjian ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan hidrogen hijau yang akan digunakan sebagai bahan baku utama dalam produksi amonia hijau. Hal ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.

Baca juga : PLN EPI Dorong Pengembangan Energi Bersih untuk Penuhi Kebutuhan Sektor Kelistrikan

“PLN berkomitmen mempercepat pengembangan energi terbarukan, termasuk hidrogen hijau, untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060,” ucap Direktur Gas & BBM PLN Energi Primer Indonesia, Rakhmad Dewanto dikutip dari keterangan yang diterima pada Jumat (13/9).

PLN, sambung Rakhmad, saat ini menghasilkan 203 ton hidrogen hijau per tahun dari 22 instalasi hidrogen yang didukung oleh Renewable Energy Certificate dan sumber panas bumi.

“Langkah ini sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat ekosistem hidrogen hijau yang lebih luas, termasuk dengan memulai pembangunan fasilitas hidrogen hijau dan pabrik amonia hijau di Jawa Timur pada tahun 2025-2026,” kata Rakhmad.

Baca juga : Ada Target  NZE 2060, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Clean Coal

Proyek tersebut diproyeksikan akan memproduksi 15 KTPA hidrogen hijau per tahun yang nantinya akan digunakan untuk berbagai aplikasi industri, termasuk pupuk ramah lingkungan. Pengembangan ini juga memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri di mana amonia hijau yang dihasilkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.

“Ini adalah langkah penting bagi PLN dalam membangun ekosistem hidrogen hijau yang berkelanjutan, dan kami akan terus menyediakan listrik bersih serta hidrogen hijau untuk kebutuhan industri masa depan,” tambah dia.

Rakhmad juga menegaskan, hidrogen hijau dan amonia hijau yang dihasilkan akan memainkan peran kunci dalam mendukung sektor industri yang lebih bersih di Indonesia, terutama dalam upaya dekarbonisasi.

Langkah strategis PLN EPI ini merupakan bagian dari peta jalan 10 tahun Kementerian BUMN untuk menjadi pelopor ekonomi hijau di Indonesia. Kerja sama dengan mitra internasional seperti ACWA Power diharapkan dapat mempercepat adopsi energi hijau di berbagai sektor dan memperkuat posisi Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim di tingkat global. (J-3)

 

Tinggalkan Balasan