Nasional Budidaya Kopi Masuk Mata Kuliah Perguruan Tinggi di Kalsel

Budidaya Kopi Masuk Mata Kuliah Perguruan Tinggi di Kalsel

17
0

IndonesiaDiscover –

Budidaya Kopi Masuk Mata Kuliah Perguruan Tinggi di Kalsel
Kopi jenis robusta yang dipanen di lereng Gunung Muria, Desa Colo, Dawe, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (10/9/24).(ANTARA/YUSUF NUGROHO)

INDUSTRI kopi di Indonesia menunjukkan trend peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Di Provinsi Kalimantan Selatan, komoditas kopi kini menjadi mata kuliah di perguruan tinggi.

Adalah Politeknik Hasnur yang memulai memasukkan kopi menjadi salah satu mata kuliah pada Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan. “Mulai semester ini kalender akademik 2024/2025 Politeknik Hasnur membuat mata kuliah baru terkait kopi  yaitu budidaya tanaman kopi dan pasca panen kopi,” ungkap Mila Lukmana, Ketua Jurusan Perkebunan Politeknik Hasnur Banjarmasin, Minggu (15/9).

Terkait hal ini sejumlah dosen Politeknik Hasnur mengikuti sekolah lapangan tentang komoditas kopi guna meningkatkan kualitas SDM pengajar di kampus tersebut. Mata kuliah khusus tentang kopi ini menjadi yang pertama diterapkan pada perguruan tinggi di Kalimantan. Selama ini perguruan tinggi di Kalimantan fokus pada komoditas kelapa sawit dan karet.

Baca juga : Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri Dorong Kemajuan Nasional

Mata kuliah tentang kopi didasarkan kondisi perkembangan industri kopi nasional dan dunia yang terus meningkat. Kalsel sendiri dinilai cukup potensial untuk pengembangan komoditas kopi dari hulu hingga hilir.

Di samping Politeknik Hasnur, perguruan tinggi lain di Kalsel juga mulai meminati komoditas kopi lewat praktIk magang mahasiswa maupun penelitian tentang kopi lokal. “Kita mendukung upaya pengembangan komoditas kopi terutama kopi lokal baik yang dilakukan pemerintah daerah maupun perguruan tinggi terutama lewat penelitian serta memasukkan kopi sebagai mata kuliah,” kata Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel, Dwi Putera Kurniawan.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Suparmi mengatakan komoditas kopi menjadi prioritas pengembangan selain sawit dan karet. “Kopi akan kita kembangkan di sejumlah daerah seperti di Tabalong yang sudah berjalan. Tahun depan akan kita kembangkan lagi di Hulu Sungai Tengah,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi di Indonesia pada 2022 tercatat meningkat 1,1 persen atau 794,5 ribu ton dari 786,2 ribu ton pada 2021. Penelitian lain menyebutkan hampir 80 persen orang Indonesia penggemar kopi dan Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia. (H-2)
 

Tinggalkan Balasan