PEMERINTAH Indonesia terus mendorong para pengusaha muda untuk maju dan mengembangkan bisnis mereka. Salah satunya seperti Food Startup Indonesia 2024 yang diinisiasi oleh BEKRAF dan Foodlab sejak 2016 dan dikelola Kemenparekraf/Baparekraf dan ULTRA sejak 2020 menjadi platform kompetisi dari para wirausaha kuliner yang bertujuan untuk mengembangkan startup di sektor pangan.
Ajang tersebut memberikan kesempatan bagi para startup untuk mendapatkan pembinaan, pendanaan, dan networking dengan investor serta pelaku industri lainnya. Dalam ajang tersebut Rumah Tempe Indonesia (RTI) mampu mencatatkan prestasi sebagai juara ke tiga di kompetisi tersebut.
Dalam proses seleksi yang ketat, ribuan wirausaha kuliner bersaing untuk menjadi yang terbaik. Diawali dengan seleksi administrasi, 50 startup kuliner terpilih diundang ke Bali untuk mengikuti serangkaian seleksi, business matching, hingga presentasi pitchdeck di hadapan investor.
“Dari 50 startup, lalu diambil 10 terbaik untuk mempresentasikan pitchdeck di depan dewan juri, tamu undangan, dan peserta lainnya, sampai terpilih 3 pemenang terbaik,” ucap Bela Putra Perdana selaku CEO RTI.
Menurut Putra, Rumah Tempe Indonesia berhasil memperoleh juara ketiga berkat prospek bisnisnya yang menjanjikan, bisnis yang sudah sustain karena sudah berdiri sejak 2012, laporan keuangan yang positif, serta narasi presentasi pitchdeck yang menarik.
“Senang dan bangga rasanya, karena ini kali pertama kami mengikuti Food Startup Indonesia, salah satu ajang paling bergengsi untuk industri startup makanan,” ucap Putra dengan penuh syukur.
Dalam waktu dekat, produsen tempe dengan akun Instagram @rumahtempeindonesia.official ini berencana untuk membangun pabrik produksi olahan di Tangerang, yang diharapkan bisa menjadi pabrik terbesar di Indonesia untuk produksi olahan tempe.
“Hasil dari program Food Startup Indonesia 2024, banyak investor yang tertarik dengan Rumah Tempe Indonesia, harapannya bisa bersinergi untuk dapat membuat Rumah Tempe Indonesia bisa scale up dan mendunia,” tutup Putra.
