Nasional Surat Al-Infithar Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, Terjemahan

Surat Al-Infithar Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, Terjemahan

2
0

IndonesiaDiscover –

Surat Al-Infithar: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, Terjemahan
Ilustrasi.(Freepik)

AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma. Surat Al-Infithar tergolong Makiyah atau diturunkan di Kota Mekah ini hadir setelah wahyu Surat An-Nazi’at. 

Al-Infithar berarti terbelah. Asal penamaan Al-Infithar merujuk pada lafaz infatharat yang terdapat di ujung ayat pertama.

Asbabun nuzul Surat Al-Infithar

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ikrimah bahwa Ubay bin Khalaf ialah salah seorang penentang Rasulullah yang medustakan Hari Pembalasan. Lalu, Allah menurunkan ayat ini sebagai peringatan keras bagi dirinya yang selalu menyombongkan diri. (Lubabun Nuqul: 209).

Baca juga : Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

Kandungan Surat Al-Infithar

Berikut kandungan utama dari Surat Al-Infithar.

1. Menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi pada Hari Kiamat. Dicontohkan saat kiamat, langit kan terbelah, bintang berjatuha, laut meluap, dan kuburan dibongkar.  

2. Peringatan manusia agar tidak terperdaya sehingga durhaka kepada Allah SWT dan Hari Pembalasan. Padahal Allah yang menciptakan, menyempurnakan kejadian, menyusun tubuh dengan seimbang, dan membentuk kita.  

Baca juga : Surat Abasa: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah

3. Ada malaikat yang selalu menjaga dan mencatat segala amal perbuatan manusia di masa hidupnya, baik amal baik maupun buruk.

4. Orang berbakti akan masuk surga dan yang durhaka masuk neraka.

5. Pada hari kiamat, seseorang tidak akan bisa menolong orang lain. Hanya Allah yang berkuasa saat itu.

Baca juga : Surat An-Nazi’at: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Keutamaan Surat Al-Infithar

Ini fadilah atau keutamaan Surat Al-Infithar.

1. Termasuk dalam Al-Mufashshal.

Surat ini diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Karenanya, beliau memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya.

2. Wasilah melihat Allah tanpa penghalang di akhirat.

Husain Abi Al-‘Ala’ berkata, “Saya mendengar Abu Abdullah berkata, ‘Barangsiapa yang membaca dua surat ini dan menjadikan keduanya pada matanya di dalam salat fardu dan sunah, yakni idzas sama un fatharat (Surat Al-Infithar) dan idzas sama un syaqqat (Surat Al-Insyiqaq), tiada penghalang yang menghalanginya dari Allah, tidak ada pemisah yang memisahkannya dari Allah, dan ia senantiasa melihat Allah dan Allah juga melihatnya hingga ia selesai dilihat.'” (Tswabul A’mal: 151).

Baca juga : Enam Keutamaan Lailatulkadar, Waktu Terjadi, Tanda, dan Ibadahnya

3. Diselamatkan dari keterbukaan aib dan wasilah terlepas dari penjara.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Infithar), Allah akan melindunginya saat terbukanya aib manusia ketika buku catatan amal perbuatan dibentangkan, auratnya ditutup, dalam keadaan baik ketika hari kiamat. Dan barangsiapa yang membacanya, sedangkan ia dalam keadaan dipenjara dan diikat, Allah akan memudahkannya keluar dan melepaskannya dari penjara itu, dari sesuatu yang ia takuti, dan keadaannya akan membaik secepatnya dengan izin Allah.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 229).

4. Dosanya diampuni, penglihatannya dikuatkan, dan disembuhkan penyakit matanya.

Ash-Shidiq berkata, “Barangsiapa membacanya ketika hujan turun, Allah akan memberikan ampunan kepadanya sebanyak setiap tetesan hujan yang jatuh. Dan barangsiapa yang membacanya atas matanya, penglihatannya dikuatkan dan dihilangkan penyakit matanya atau penyakit selaput mata dengan kekuasaan Allah.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 229).

Surat Al-Infithar dalam Bahasa Arab

                       بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ . وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ . وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙ . وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ . عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْۗ . يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيْمِۙ . الَّذِيْ خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ فَعَدَلَكَۙ . فِيْٓ اَيِّ صُوْرَةٍ مَّا شَاۤءَ رَكَّبَكَۗ . كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُوْنَ بِالدِّيْنِۙ . وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙ. كِرَامًا كَاتِبِيْنَۙ . يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ . اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ . وَّاِنَّ الْفُجَّارَ لَفِيْ جَحِيْمٍ . يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ . وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَاۤىِٕبِيْنَۗ . وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۙ . ثُمَّ مَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۗ .       يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۗ وَالْاَمْرُ يَوْمَىِٕذٍ لِّلّٰهِ 

Surat Al-Infithar dalam Bahasa Latin

Idzas samaaaa un fatharat. Wa idzal kawaakibun tatsarat. Wa idzal bihaaru fujjirat. Wa idzal qubuuru bu’tsirat. ‘Alimat nafsum maa qaddamat wa akhkharat. Yaaaa ayyuhal insaanu maa gharraka birabbikal kariim. Al ladzii khalaqaka fasawwaaka fa’adalak. Fii ayyi shuuratim maa syaaaa a rakkabak. Kallaa bal tukadz dzibuuna bid diin. Wa inna ‘alaykum lahaafizhiin. Kiraaman kaatibiin. Ya’lamuuna maa taf’aluun. Innal abraara lafii na’iim. Wa innal fujjaara lafii jahiim. Yashlawnahaa yawmad diin. Wamaa hum ‘anhaa bighaaaa ibiin. Wamaaaa adraaka maa yawmud diin. Tsumma maaaa adraaka maa yawmud diin. Yawma laa tamliku nafsul linafsin syay aw wal amru yawma idzil lillaah.

Terjemahan Surat Al-Infithar

Apabila langit terbelah. Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. Dan apabila lautan menjadikan meluap. Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.

Itulah penjelasan sekilas tentang Surat Al-Infithar. Semoga dapat kita amalkan. (Z-2)

Tinggalkan Balasan