Nasional Serba-serbi Transplantasi Ginjal

Serba-serbi Transplantasi Ginjal

4
0

IndonesiaDiscover –

Serba-serbi Transplantasi Ginjal
Ilustrasi(freepik.com)

GINJAL merupakan salah satu organ yang paling banyak ditransplantasikan di seluruh dunia. Sulitnya mendapatkan pendonor ginjal mendorong berkembangnya sindikat penjualan ginjal ilegal yang bahkan memiliki jaringan internasional seperti yang ditangkap kepolisian di Bekasi.

Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia Maruhum Bonar Hasiholan Marbun mengatakan fungsi dari ginjal yang pertama ialah membersihkan dan membuang cairan dalam tubuh. Ginjal juga bisa mengontrol tekanan darah, kemudian membentuk sel darah merah, dan menyaring zat sisa metabolisme yang ada didalam tubuh. 

Fungsi yang lain ialah menjaga hormonal, yaitu menjaga ion-ion dalam tubuh dan kemudian hormon lain yang terkait dengan pertumbuhan fisik secara keseluruhan. Ginjal juga meruoakan salah satu organ dari tubuh manusia yang bisa di transplantasi ke sesama yang membutuhkan.

Baca juga : Pentingnya Skrining dan Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis

“Apabila fungsi ginjal terganggu, gejala yang bisa muncul adalah tekanan darah tidak terkontrol, pucat (anemia), sesak, yang sering juga adalah mual-mual yang dikiranya mengalami gangguan pencernaan saja, tapi sebenarnya sudah masuk ke kondisi gagal ginjal,” ucap dia dalam Media Group Interview mengenai Proses Transplantasi Ginjal secara Medis pada Rabu (26/7).

Penyakit ginjal tahap akhir biasanya kondisinya berupa kerusakan ginjal yang lebih dari tiga bulan berdasarkan laboratorium laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60. “Sedangkan kalau sudah fungsinya di bawah 15%, itu yang kita sebut sebagai gagal ginjal,” jelasnya.

Terapi transplantasi ginjal merupakan terapi yang ideal karena fungsi ginjal yang rusak digantikan ginjal yang sehat yang diberikan oleh orang yang layak.

Baca juga : Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi

Tidak komersial

Kriteria calon residien yang akan menerima transplantasi ginjal ialah mereka yang masuk dalam kondisi gagal ginjal tahap akhir, baik yang sudah atau belum menjalani dialisis. 

Sementara itu, untuk pendonor, merupkan mereka yang sehat dan memberikan salah satu ginjal dengan sukarela tanpa paksaan ataupun dibayar dan dapat mengundurkan diri kapan saja.

“Biasanya syaratnya usianya harus dewasa menurut departemen agama maupun departemen dalam negeri, yaitu berkisar antara 18-60 tahun serta harus sehat jasmani dan rohani,” tuturnya.

Baca juga : Setelah Transplantasi Ginjal, Pasien Wajib Kontrol Rutin

Untuk pasien yang sudah pernah melakukan transplantasi ginjal, ternyata pasien tersebut masih bisa untuk menerima transplantasi ginjal lagi apabila memang diperlukan. “Tapi biasanya memang ada kesulitan-kesulitan khusus, jadi masalahnya tidak sesederhana saat kita melakukan transplantasi ginjal saat pertama kali,” paparnya.

Proses dimulai dari evaluasi praoperasi, puasa. Kemudian dilakukan proses operasi sekitar 4-8 jam, dilakukan tindakan pengambilan salah satu ginjal yang didonorkan, selanjutnya ginjal tersebut akan diberikan kepada residien di ruang operasi yang berbeda secara bersamaan.

“Kemudian residien baru akan disambungkan pembuluh darahnya dan dilakukan implantasi dari saluran kemih kepada pasien tersebut. Biasanya pasien akan dirawat kurang lebih satu minggu di rumah sakit dan dipulangkan setelah stabil. Pasien juga wajib kontrol untuk melihat perkembangannya,” ucapnya.

Saat ini, ada Konsensus Asmterdam secara Internasional yang menyebutkan bahwa donor tidak boleh dilakukan apabila donor itu bersifat komersial.

“Artinya, donor itu tidak boleh menjualkan organ kepada orang lain dengan imbalan tertentu, itu tidak boleh dan ini sudah disepakati sejak 2004. Jadi, kalau ada negara yang melanggar, biasanya badan kesehatan dunia akan memberikan sanksi,” tegasnya. (

Tinggalkan Balasan