Politik Ditolak Gelora Masuk Koalisi Prabowo-Gibran, Begini Balasan PKS

Ditolak Gelora Masuk Koalisi Prabowo-Gibran, Begini Balasan PKS

17
0

 

 

IndonesiaDiscover.com – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera merespons penolakan Partai Gelora yang menolak partainya untuk bergabung ke dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang memenangkan Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Mardani dalam akun Instagram pribadinya @mardanialisera yang menampilkan pembicaraan bersama istrinya yang juga kader PKS, Siti Oniah, pada Senin (29/4). 

 

“Oposisi apa koalisi? Ha-ha-ha,” tanya Mardani ke istrinya.

 

Siti pun menjawab Mardani. Dia menyindir Partai Gelora yang perolehan suara pilegnya tak mencapai Parliamentary Threshold sebesar 4 persen, sehingga tak lolos ke DPR. 

 

“Aduh ya, dengar berita yang menolak PKS untuk koalisi. Aduh, terima kasih ya, itu partai apa ya? Nggak lolos PT gitu loh, masyaallah tabarakallah. Nol koma sekian loh,” ucap Siti.

 

Sementara, Mardani menegaskan proposal yang dimiliki PKS dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta berbeda.

 

“Proposalnya kita sama Mas Anis beda, dan visinya beda,” tegas Mardani.

 

Anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan, sikap partainya lebih cenderung untuk menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran. 

 

“Kalau saya, oposisi, sehat kok, sekalian kita jaga pemerintah biar betul-betul bekerja buat rakyat,” cetus Mardani.

 

 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan, pihaknya menolak bila PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

 

Menurutnya, PKS dalam proses pencalonan Prabowo-Gibran kerap menyerang keduanya, sehingga tak elok bila mereka masuk ke dalam koalisi. 

 

“Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,” papar Mahfuz dalam keterangannya, Minggu (28/4). 

 

“Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya,” imbuhnya.

 

Tinggalkan Balasan