Ekonomi & Bisnis Dua Teladan Ini Hadiri Sidang Tahunan MPR RI

Dua Teladan Ini Hadiri Sidang Tahunan MPR RI

1
0


Jakarta, Infopublik – Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang mengagendakan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada Rabu (16/8/2023) mengundang sejumlah para teladan dari berbagai sektor di Tanah Air sebagai wujud apresiasi atas upaya yang telah dilakukan para teladan tersebut.

Salah satunya adalah Rifdillah Zulafa yang ikut dalam Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA). “Gerilya merupakan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) hasil kolaborasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” kata Rifdillah di gedung DPR RI, seperti disadur dari Parlemen TV pada Rabu (16/8/2023).

Rifdillah mengungkapkan program Gerilya telah berhasil memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di daerah 3T, khususnya di daerah-daerah Sumatra, Papua, dan Kalimantan. “Melalui program itu, kita juga sudah memasang 16 MW panel surya di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah menargetkan 23 persen energi terbarukan di 2025 dan 31 persen di 2050 bukan tanpa alasan, hal tersebut berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen karena rata-rata pertumbuhan ekonomi sebelum adanya pandemic COVID-19 sebesar 7-8 persen namun karena pandemic ini hadir diluar dugaan dan ekspektasi pemerintah sehingga pertumbuhan ekonomi saat ini berada di angka 5-6 persen.

Bukan hal yang tidak mungkin untuk Indonesia mencapai bauran energi terbarukan 23 persen di 2025, pemerintah dan stakeholder energi sedang berupaya untuk mewujudkan hal tersebut. Pemerintah mendorong transisi energi dengan menggandeng mahasiswa melalui program Gerilya untuk membangun PLTS per satu batch atau 6 bulan minimal 200 kWp.

“Saya berharap program itu tidak berhenti disini saja, harus terus berjalan, ke depannya program ini akan mendukung transisi energi di Indonesia sehingga kita bisa mencapai net zero emisi lebih cepat,” pungkas Rifdillah.

Teladan lainnya adalah Riky Subagja seorang Petani Milenial KUR Berprestasi. Menurut Riky, dirinya saat ini tengah mengikuti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ada di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).

“Di mana program itu ada alokasi dana KUR. Kemudian kita alokasikan dana KUR itu untuk pembelian bibit dan kita bermitra dengan 40 petani binaan kita juga. Bibit yang nanti akan diproduksi oleh para petani hasilnya kan kita beli lagi untuk kemudian diekspor,” jelas Riky.

Riky berharap program KUR terus berjalan, karena ini membantu para petani dari segi pembiayaan untuk meningkatkan hasil produksi. “Kami sangat berterima kasih pada jajaran Ditjen PSP Kementan yang telah memperkenalkan KUR kepada para pelaku pertanian,” pungkas Riky.

Foto: ESDM

Tinggalkan Balasan