Ekonomi & Bisnis Kemenhub Susun Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan Aceh

Kemenhub Susun Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan Aceh

3
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang bekerja sama dengan Pushidrosal telah melaksanakan survei untuk menyusun rencana penetapan alur pelayaran masuk Pelabuhan Balohan. Berdasarkan hasil survei, secara teknis Pelabuhan Balohan memiliki alur panjang 1,37 Nm (2,5 km) dengan lebar 200 meter.

“Hasil survei di depan pelabuhan didapatkan kedalaman 21 sampai 39,15 meter, sedangkan kedalaman di sepanjang alur bervariasi antara 40 s.d 127 meter dengan jenis material dasar laut terdiri dari pasir, lumpur dan karang,” ungkap Kasubdit Armada dan Pangkalan Kenavigasian, Capt Ramadhan Hasri Harahap dalam sambutan pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penetapan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Balohan Provinsi Aceh, pada Kamis (3/8/2023).

Pelabuhan Balohan adalah sebuah pelabuhan penyeberangan yang merupakan salah satu pintu gerbang masuk menuju kota Sabang. Pelabuhan itu memegang peranan penting dalam memperlancar kunjungan pariwisata dan distribusi logistik ke kota Sabang dan provinsi Aceh pada umumnya.

“Pelabuhan itu memiliki peranan penting dalam menghubungkan antar pulau dan pertumbuhan ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan adanya alur pelayaran yang tepat, aman, dan efisien,” ujar Capt Ramadhan.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa Pelabuhan Balohan yang pengawasan keselamatan pelayarannya berada di bawah pengawasan KSOP Kelas IV Sabang, melayani dua jenis angkutan penyeberangan, yaitu kapal motor ekspres (kapal cepat) yang dikelola oleh perusahaan swasta, dan kapal ferry yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry cabang Aceh, yang melayani penumpang dengan trayek pelayaran dari Ulee Lheue-Balohan (Sabang).

Menurut Capt Ramadhan, keberadaan pelabuhan penyeberangan seperti Pelabuhan Balohan itu menjadi syarat utama untuk memajukan wilayah kepulauan, mengingat pelabuhan merupakan prasarana utama untuk mendukung perputaran roda perekonomian pada tiap kawasan di Aceh yang terpisah oleh laut.

“Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memperhatikan aktivitas penyeberangan secara serius agar mampu menjamin keselamatan dan keamanan aktivitas angkutan penyeberangan, salah satu upayanya adalah dengan menetapkan alur pelayaran ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan keselamatan dan kelancaran bernavigasi, serta melindungi kelestarian lingkungan maritim,” ucapnya.

Pelabuhan Balohan memiliki sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) sebanyak lima unit dan dilayani oleh Stasiun Radio Pantai (SROP Sabang) PKA. Pelabuhan Balohan memiliki system rute alur satu arah (one way route), tidak terdapat area ranjau, pipa dan kabel bawah laut, serta disain alurnya tidak berada dalam kawasan konservasi.

Capt Ramadhan berharap, dengan ditetapkannya alur pelayaran Pelabuhan Balohan, tidak hanya dapat menjamin keselamatan kapal pada alur pelayaran masuk Pelabuhan Balohan sehingga kelancaran traffic dapat meningkat, namun juga dapat menjaga kelestarian lingkungan maritim di sepanjang perairan alur pelayaran, mendukung para pengguna jasa maritim berupa PLI (kertas/elektronik), serta produk Nautika Pushidrosal, meningkatkan intensitas, efektifitas dan konektivitas pelayaran, kelancaran arus barang, penumpang dan kendaraan, serta mempertegas pemanfaatan tata ruang laut sehingga pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut menjadi selaras.

“Selain itu, penetapan alur pelayaran tersebut juga penting untuk mendukung Pelabuhan Balohan sebagai pintu gerbang pertumbuhan ekonomi kreatif dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Balohan, serta mendukung sektor pariwisata,” tukasnya.

Untuk itulah, Capt. Ramadhan berharap melalui kegiatan FGD itu, para ahli, pemangku kepentingan, dan pakar maritim dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, serta pandangan mengenai rencana penetapan alur pelayaran masuk Pelabuhan Balohan.

Foto: Kemenhub

 

Tinggalkan Balasan