Pariwisata Proses Adaptasi Pegawai Capella Ubud, Bali Hadapi Dampak Besar Pandemi

Proses Adaptasi Pegawai Capella Ubud, Bali Hadapi Dampak Besar Pandemi

2
0

IndonesiaDiscover –

 

Sobat Pesona setuju enggak kalau Ubud, Bali merupakan salah satu destinasi wisata paling cocok buat menenangkan pikiran? Kalau menginjakkan kaki di sini, rasanya hati jadi damai dan tentram banget. Apalagi jika Sobat Pesona berkunjung Capella Ubud yang pada tahun 2021 berhasil memboyong penghargaan The Best Hotel No .5 In The World dan #1 The Best Resort in Asia and Indonesia versi majalah Travel + Leisure. Hotel mewah ini memiliki daya tarik tersendiri karena sangat memperhatikan kelestarian lingkungan dan juga komunitas, seperti tidak ada pemotongan satu pohon pun dalam pembangunannya dan memberikan perhatian kepada masyarakat lokal, serta membantu eksistensi Desa Keliki yang kini semakin dikenal masyarakat luas.

Nah, dalam rangka menyambut Hari Pariwisata Sedunia, Pesona Indonesia berkesempatan untuk berbincang langsung dengan pegiat pariwisata, Ida Ayu Widyantini Arnawa (37 tahun), Reservations & Revenue Manager Capella Ubud, Bali yang berupaya penuh mempertahankan bisnis perhotelan saat situasi sulit ini. Perjalanan karier beliau pun sudah dimulai sejak tahun 2008 dan di Capella Ubud sendiri telah mendedikasikan waktunya selama 4 tahun.

Lalu, bagaimana cara Ida Ayu Widyantini Arnawa berhasil bertahan di pekerjaannya? Yuk, simak kisah para pejuang pariwisata dari Capella Ubud berikut ini!

Kenapa sih, tertarik bekerja di bidang pariwisata?

“Alasan aku tertarik di bidang hospitality itu karena aku senang berinteraksi dengan tamu yang budaya dan gaya hidupnya berbeda sih, ya. Background saya juga dari sekolah kepariwisataan, jadi sejalur. Dan enggak nyangka ternyata, setelah aku jalani,  bidang hospitality itu ruang lingkupnya gede banget lho. Jadi aku tertarik sih buat mendalami pariwisata lebih jauh pengen terutama di bidang revenue.”
 

Apa suka duka yang dirasakan selama bekerja di bidang pariwisata?

“Kalau mengenai suka duka, tiap pekerjaan itu pasti ada suka dukanya ya. Paling kalau dari aku sih, dukanya itu saat menurut kita sudah memberikan yang terbaik buat tamu, ternyata kurang sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan, karena penilaian service itu kan subjektif, jadi di situ suka agak sedih dan sedikit kepikiran sih ya, namanya juga manusia, jadi wajar gampang kebawa perasaan. Tapi kalau sukanya, jelas banyak. Dengan kita mendapatkan penghargaan sebagai hotel terbaik di dunia itu menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi saya bisa bekerja di hotel yang berprestasi.”
 

Gimana menjalani pekerjaan selama pandemi ini?

“Awal berhadapan sama pandemi itu pasti sama kaya orang lainnya, merasa stres dan sedih banget, apalagi pekerjaan sangat terdampak, tapi kan kita harus jalan terus dan beradaptasi. Beruntungnya, di saat semua hotel itu banyak yang tutup karena pandemi, Capella itu masih buka. Jadi, kita masih bisa tetap melayani tamu dan belajar memenuhi keinginan tamu. Kami menjalani pandemi ini dengan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Kita terus akan melakukan training untuk meningkatkan kualitas pelayanan.”


Apa sih alasannya bisa bertahan menjalani pekerjaan di bidang pariwisata di situasi yang sulit ini?

“Yang pertama pastinya kebutuhan hidup untuk mencari nafkah, terus juga inspirasi dan bangga jadi bagian dari the best hotel in the world, bangga bahwa Capella Hotel & Resort menjadi the best brand no 2 di dunia selama 2 kali berturut-turut. Ditambah lagi dukungan penuh dari owner, GM dan Manajemen Capella Ubud yang selalu siap sedia mendukung para staf. Hal itu yang bikin perasaan nyaman dan tetap kuat bertahan sampai sekarang ya.”
 

Apa pesan untuk pekerja parekraf lainnya yang juga tengah berjuang di tengah pandemi?

“Kalau aku sih, cuma mau ingetin bahwa kita berada di situasi yang sama, pesan saya kepada pekerja di bidang pariwisata lainnya adalah tetap menjaga semangat dengan berpikir positif, kreatif dan inovatif. Banyak teman saya yang dulunya kerja di pariwisata, kemudian banting stir, saya sangat bangga karena mereka semua kreatif. Yang terpenting selalu berdoa mohon penguatan kepada Tuhan. Penting juga ya buat jaga kesehatan dengan olahraga ringan misalnya, terus jangan lupa buat selalu jaga protokol kesehatan di mana pun berada. Jadi tetap nyaman pas berkegiatan.”
 

Apa harapan untuk pariwisata #DiIndonesiaAja?

“Harapannya, semoga pandemi ini cepat berlalu, kita sebagai manusia menciptakan hubungan yang lebih baik dengan alam, segera terbentuk kekebalan komunal lewat vaksinasi dan bisa menyambut wisatawan internasional khususnya Bali, kami berharap pemerintah untuk kembali mempromosikan pariwisata di Indonesia dengan jaminan keamanan dan kesehatan, dan terakhir harapannya buat Mas Menteri untuk bisa berkunjung ke Capella Ubud, Bali. Kita ingin sekali menunjukkan bagaimana service kami sebagai the best hotel yang telah membawa harum nama bangsa.”
 

Di kondisi seperti sekarang, salah satu tips untuk mempertahankan bisnis adalah menciptakan inovasi yang kreatif dan tetap berpikir positif. Yuk, kita saling beri dukungan supaya tetap semangat bangkit dari situasi sulit! Semoga industri pariwisata dan ekonomi kreatif juga bisa segera pulih dan Sobat Pesona bisa cepet jalan-jalan lagi #DiIndonesiaAja!

Mau cari tau informasi lebih banyak tentang pariwisata Indonesia? Ikuti akun Instagram @pesonaid_travel, Facebook @pesonaid_travel, dan kunjungi selalu website www.indonesia.travel ya!

 

Sumber foto header : Website Capella Hotels

Tinggalkan Balasan