Nasional KPSM Rejosari Olah Sampah Plastik Menjadi BBM

KPSM Rejosari Olah Sampah Plastik Menjadi BBM

1
0


Sleman, IndonesiaDiscover – Persoalan sampah, terutama yang berbahan plastik, telah menjadi permasalahan yang berlarut-larut di Indonesia.

Keterbatasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah membuat produksi sampah dari rumah tangga, industri, dan rumah sakit tidak dapat tertampung secara maksimal.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah dengan mengolah sampah.

Sampah organik yang membusuk bisa dibuat menjadi pupuk kompos dengan cara sederhana. Sampah anorganik bila sudah terpisah bisa disetor ke bank sampah atau dijual ke pengepul bisa mendapatkan uang tambahan penghasilan keluarga.

Namun ada beberapa jenis plastik yang tidak diterima oleh bank sampah ataupun pengepul sampah organik disebut residu sampah plastik jenisnya bisa plastik multileyer, pempers, styrofoam dan sebagai.

Menjawab semua permasalahan residu sampah plastik tersebut, Kusnadi Ketua Kelompok Sampah Mandiri (KPSM) Rejosari yang berada di padukuhan Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY mempunyai alat untuk mengolah sampah plastik residu tersebut.

“Meskipun belum skala industri namun bisa menjadi edukasi dan prototipe pengolahan sampah residu,” ungkap Kusnadi saat dikunjungi oleh Dosen Universitas Terbuka Dhimas Setyo Nugroho, Suyatno, serta Dosesn Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta Hary Hermawan, Minggu (21/5/2023).

Kusnadi sebagai pelaku pengelolaan sampah menyampaikan bahwa sebenarnya sampah plastik residu masih bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, meskipun untuk mengolahnya diperlukan keterampilan dan alat yang memadai.

“Seperti  multilayer jenis plastik yang ada lapisan aluminum foil semacam sachet kopi lapak tidak mau menerima sebenernya masih bisa dipake bahan membuat aneka kerajinan bisa dibuat menjadi tas, dompet, wadah pensil dan lainnya,” jelas Kusnadi.

Namun, lanjutnya, KPSM REJOSARI berhasil mengolah sampah plastik multilayer menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kita memiliki alat namanya Reaktor Sampah Plastik yang bisa dipergunakan untuk mengolah plastik menjadi minyak.  Alat kita buat tahun 2013 juga pernah diikutkan lomba Tehnologi Tepat Guna yang diselenggarakan dinas perindustrian propinsi DIY,” tambahnya.

Selain BBM, residu sampah plastik dengan alat yang lain bisa diolah menjadi bahan bangunan seperti batako, conblock, juga nantinya akan dikembangkan memproduksi papan dan balok pengganti kayu untuk membuat meja kursi dan sebagai.

“Sementara ini alat baru dalam proses perbaikan. Harapannya nanti bisa mengolah sampahh residu dengan kapasitas besar,” harap Kusnadi.

Apa yang dilakukan oleh Kusnadi mendapatkan reaksi positif dari para pengunjung. Dhimas Setyo mengatakan bahwa dirinya berharap apa yang telah dilakukan ini dapat dikembangkan lebih lanjut, dan pihak kampus akan memberikan bantuan, baik dari sisi akademis dan pengembangannya.

“Semoga nanti kita bisa membantu dari aspek yang bisa kita masuki.  Terus semangat untuk peduli sampah. Dan kegiatan pengelolaan sampah ini bisa kita link-kan dengan kepariwisataan untuk menjadi destinasi kunjungan wisata sebagai konsep eduwisata yaitu konsep wisata sambil belajar,” tutur Dhimas. (Kusnadi/KIM Berbah/toeb)

Tinggalkan Balasan