Aimas, IndonesiaDiscover – Dalam peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) diperlukan beberapa program strategis.
Dijelaskan, IPM di Kabupaten Sorong di tahun 2022 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Di mana, untuk kita saat ini dimensi kesehatan dalam hal ini program stunting dan dimensi pengetahuan (buta aksara).
Demikian sambutan Staf Ahli Bupati Bidang SDM Wa Ode Likewati, mewakili Pj Bupati Sorong, saat membuka kegiatan FGD kajian kesehatan (stunting) bekerja sama dengan Universitas Nani Bili Nusantara, di aula Baperlitbang Aimas, Rabu (17/5/2023).
Lebih lanjut, kata Likewati, kita ketahui bersama bahwa stunting itu merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia 5 tahun akibat kekurangan gizi yang kronis.
Sehingga mengakibatkan dia tidak dapat mencapai kehidupan psikososial yang memadai. Terutama 1000 hari pertama kehidupannya.
“Sedangkan, kalau kita melihat buta aksara merupakan ketidakmampuan untuk membaca atau menulis kalimat sederhana dalam bahasa apa pun,” jelas Likewati.
Dalam mengatasi kedua dimensi ini, lanjut Likewati, dilakukan kajian. Bagaimana persoalan stunting dan buta aksara.
Serta, bagaimana menyusun rekomendasi kepada Pemda agar nantinya dapat diketahui bersama tentang uraian permasalahan, proyeksi kemajuan dan bagaimana cara penanganan kedua hal tersebut.
Untuk itu, sebagai Pj Bupati Sorong, saya mengapresiasikan kebijakan dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dalam hal ini (Baperlitbang).
Di mana, saat ini yang telah bekerja sama dengan Universitas Nani Bili Nusantara dalam pelaksanaan Focus Group Discussion buta aksara dan stunting, diikuti para Kasubag Perencanaan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sorong.
Selanjutnya, bagaimana cara menyusun desain percepatan penanganan buta aksara dan stunting di Kabupaten Sorong, ucap Likewati mengutip sambutan Pj Bupati Sorong, saat menutup sambutannya.(MC Kab. Sorong/Melkianus Kuraika Menanti/rim/toeb)
