Otomotif Bos Baru Toyota Tekankan Arah Kebijakan Perusahaan Sambut Era EV

Bos Baru Toyota Tekankan Arah Kebijakan Perusahaan Sambut Era EV

2
0

IndonesiaDiscover,

Toyota Motor Corp. (TMC) tengah memasuki fase perubahan termasuk dalam industri otomotif. Setelah pergantian pucuk pimpinan dari Akio Toyoda kepada Koji Sato awal tahun ini, Toyota menegaskan arah perusahaan menyambut masa depan mobilitas yang berubah pesat.

Sato mengumumkan rencana TMC pada konferensi pers yang dilakukan Jumat (7/4/2023) lalu. Pada kesempatan perdananya sebagai bos besar Toyota, Sato melanjutkan apa yang sudah dilakukan pendahulunya termasuk dalam menghadapi era kendaraan listrik yang terus berkembang di pasar global.

“Pertama saya ingin memberitahukan visi dan target kami untuk masa depan. Tema struktur manajemen saat ini adalah “inheritance and evolution”. Selain itu juga mempertahankan semangat “Let’s make ever-better cars!” yang sudah dipupuk selama 13 tahun belakangan ini,” ucap Sato.

Toyota Motor Corporation President and CEO Koji Sato

Sato menjelaskan Toyota kini akan bertransformasi menjadi mobility company atau perusahaan yang bergerak dalam bidang mobilitas. Tidak hanya menargetkan kendaraan menjadi bagian dari masyarakat namun juga mengubah bentuk dan fungsi mobil di masa depan.

Rencana ini tidak terlalu revolusioner. Sato masih mengedepankan target netralitas karbon yang diharapkan tercapai pada 2050 mendatang. Selain itu, lewat strategi multi-pathway, Toyota dapat menghadirkan solusi kebutuhan energi yang sesuai di setiap region.

“Kami akan memperluas lini kendaraan BEV pada beberapa tahun ke depan. Selain itu kami juga akan memperkuat penjualan kendaraan hybrid pada negara-negara berkembang serta meningkatkan jumlah model PHEV sebagai salah satu pilihannya,” ucap Sato.

Toyota xEV Center

Target ini sebenarnya sudah pernah diungkapkan Toyota sebelumnya. Perusahaan Jepang ini berharap dapat mengurangi produksi CO2 secara global sebesar 33 persen pada 2030, dan 50 persen pada 2035 jika dibandingkan produksi CO2 pada 2019.

Kembali soal mobilitas. Sato mengungkapkan tema netralitas karbon dan nilai mobilitas menjadi tema besar Toyota di masa depan. Sato menjabarkan dalam tiga konsep Mobility. Pertama Mobility 1.0 dimana perusahaan menargetkan berbagai produk yang memberikan nilai tambah pada masyarakat. Misal, produk BEV yang bisa menjadi sumber listrik bergerak. Selain itu, produk modern yang saling terhubung dan memberikan informasi akan menjadi arah yang dipilih Toyota di masa depan.

Konsep mobility 2.0, memperluas arti mobilitas ke dunia yang baru. Ini termasuk membuka kesempata area mobilitas di udara. Toyota yang memiliki lini produk beragam membuka kesempatan bekerja sama dengan beragam pihak untuk menghadirkan bentuk baru mobilitas. Termasuk sebagai kendaraan yang memenuhi kebutuhan tidak saja individu tapi masyarakat suatu negara.

Kemudian terakhir konsep mobility 3.0 dimana produk Toyota telah terintegrasi pada sistem sosial. Bentuknya berupa ekosistem mobilitas yang dihadirkan lewat pilihan energi dan juga sistem transportasi antar kota maupun wilayah.

Pius gen 4

10 Model EV pada 2026

Kesempatan presentasi ini juga digunakan oleh Hiroki Nakajima, Executive Vice President TMC untuk mengungkapkan rencana produk yang akan dihadirkan Toyota. Nakajima menjelaskan Toyota akan menghadirkan 10 model baru BEV pada 2026.

“Kami juga akan memperkenalkan produk BEV yang benar-benar berbeda dari produk elektrik yang ada di pasaran saat ini, bahkan dari semua produsen BEV. Generasi terbaru BEV ini akan menawarkan jarak tempuh dua kali lipat lebih jauh dengan menggunakan baterai yang jauh lebih efisien. Tidak lupa, produk ini menawarkan desain, dan performa berkendara yang menjanjikan kesenangan berkendara,” ucap Nakajima.

Satu per satu, Toyota berusaha mengembangkan lini kendaraannya menjadi lebih baik. Misasl pada produk PHEV, Toyota berencana untuk menambah jarak tempuh hingga lebih dari 200 kilometer sebagai tawaran standar pada pasar. Pada model FCEV alias hidrogen, Toyota menawarkan pengisian yang lebih cepat serta menjadi solusi untuk kendaraan komersial seperti truk medium dan heavy duty.

Model kendaraan hybrid berfokus pada peningkatan kualitas serta harga yang akan lebih terjangkau. Sebuah kabar gembira karena melihat tawaran produk hibrida Toyota saat ini memang terhitung tidak ramah kantong.

Nakajima juga mengungkapkan seluruh produk Toyota nantinya akan menghadirkan produk pintar. Ini termasuk pada bidang teknologi keselamatan, multimedia serta fitur yang akan diberikan pada kendaraan. Contohnya, kendaraan dapat memberikan output rasa berkendara sesuai dengan preferensi pengemudi yang membuat perbedaan pada bagaimana kendaraan bergerak, berbelok dan berhenti. Tujuannya untuk membuat kendaraan lebih fun to drive.

Toyota bZ Compact SUV concept

Pasar Asia Target EV

Terkait strategi antar region, Yoichi Miyazaki, Executive Vice President TMC menjelaskan strategi yang kuat diperlukan untuk beberapa wilayah yang menjadi target penjualan mereka. Toyota menargetkan pengembangan yang efisien mulai dari biaya R&D, penggunaan TNGA hingga product improvement yang memenuhi kebutuhan setiap wilayah menjadi kekuatan menghadirkan produk terbaik.

“Target pada negara berkembang, sejalan dengan persiapan kehadiran produk generasi terbaru EV, akan berfokus pada bZ series dan lebih jauh menyempurnakan sisi eprforma dan memperluas lini produk yang ditawarkan,” ucap Miyazaki.

Pada pasar Amerika Serikat, Toyota akan mulai memproduksi kendaraan SUV 3 baris pada 2025. SUV terbaru ini akan dilengkapi dengan baterai yang diproduksi dari pabrik di Carolina Utara dan produksinya akan ditingkatkan.

Paling menarik adalah pasar Tiongkok. Selain memperkenalkan bZ4X dan bZ3, Toyota akan menghadirkan dua model EV terbaru yang dikembangkan secara lokal di Tiongkok. Model ini hadir tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan rencananya akan terus menghadirkan model baru di tahun-tahun mendatang.

“Pasar Asia, dan negara berkembang, kami merespon perkembangan pasar dan tuntutan untuk produk EV. Pada akhir tahun ini kami akan mulai produksi pickup EV dan meluncurkan model EV kompak,” ucap Miyazaki.

Presentasi Sato ini sepertinya menjawab keraguan berbagai pihak terkait strategi masa depan Toyota utamanya dihubungkan dengan tren kendaraan listrik. Toyota dianggap kurang bergerak cepat dalam menyambut era EV yang menjadi area pertarungan produsen di Eropa serta Tiongkok.

Toyoda sebagai mantan pemimpin Toyota, memang beberapa kali mengungkapkan pandangan negatifnya terkait kendaraan listrik yang berkembang. Beberapa pandangan Toyoda saat itu menjadi bola panas dari produsen otomotif terbesar di dunia terkait kondisi masa depan dunia otomotif sendiri.

Sikap skeptis Toyota pada era EV dijawab dengan tawaran berbagai produk elektrifikasi, sebutan Toyota untuk produk dengan baterai, yang beragam di berbagai region. Lewat produk hybrid, PHEV, serta hidrogen, Toyota memperlihatkan langkah yang seharusnya diambil dunia otomotif untuk beralih sepenuhnya pada produk ramah lingkungan.

(STA/TOM)

Baca juga: Hyundai Ioniq 6 Panen Penghargaan di Ajang World Car Awards 2023

Tinggalkan Balasan