Saksikan tragedi pembantaian di Suai pasca referendum Timor Timur pada September 1999

Inilah kisah dan kesaksian para korban dan penyintas tragedi ‘Pembantaian Gereja Suai’, 23 tahun setelah peristiwa itu terjadi.

Seminggu setelah pemungutan suara yang dimenangkan oleh orang Timor pro-kemerdekaan, dilaporkan bahwa milisi bersama dengan gabungan pejabat Indonesia berencana membawa para pengungsi ke wilayah Indonesia di Timor Barat.

Namun, ratusan warga yang berlindung di gereja tersebut — yang sebagian besar mendukung kemerdekaan Timor Timur — menolak. Apa yang terjadi selanjutnya adalah sebuah tragedi, seperti yang dikatakan para saksi kepada BBC dan berdasarkan bukti tertulis dari kelompok hak asasi manusia.

Milisi mengepung dan menyerang warga di dalam gereja dengan rentetan senjata api dan penyerangan dengan senjata tajam. Kompleks gedung gereja dibakar dan barang-barang di dalamnya dijarah.

Sebanyak 136 nama korban dikenang hari ini di sebuah monumen yang didirikan di Suai setelah kemerdekaan Timor Timur—yang berganti nama menjadi Timor Leste pada tahun 2002.

Anindita Pradana dan Ayomi Amindoni