Nasional Bitcoin Rekor Harga: Aset Kripto Investasi atau Spekulasi?

Bitcoin Rekor Harga: Aset Kripto Investasi atau Spekulasi?

8
0

Harga Kripto Melonjak, Investor dan Regulasi Jadi Faktor Pendukung

Harga sejumlah aset kripto seperti Bitcoin sedang dalam tren peningkatan yang signifikan. Bitcoin, salah satu aset kripto terbesar, telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dengan harga sekitar US$118.004 per koin atau setara dengan Rp1,91 miliar (asumsi Rp16.205 per dolar AS). Pencapaian ini menunjukkan bahwa pasar kripto semakin stabil dan diminati oleh berbagai pihak.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada hari Jumat (11/7/2025), harga Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 6,02% dalam waktu singkat. Tidak hanya Bitcoin, beberapa altcoin besar seperti Ethereum, XRP, dan SOL juga mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5%. Bahkan, beberapa altcoin dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil seperti ALT, REZ, dan SAGA mengalami kenaikan hingga 50% dalam 24 jam terakhir.

Peran Regulasi dalam Pertumbuhan Pasar Kripto

Pengamat kripto dan trader Desmond Wira menyampaikan bahwa tren positif di pasar kripto tidak hanya terjadi secara global tetapi juga di dalam negeri. Penurunan harga aset kripto di pasar global biasanya memicu kenaikan nilai transaksi di pasar kripto Indonesia. Selain itu, jumlah investor juga semakin meningkat.

Salah satu faktor pendukung pertumbuhan pasar kripto adalah regulasi yang semakin jelas. Sejak Januari 2025, pengawasan pasar kripto dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Menurut Desmond, regulasi ini memberikan kepastian hukum dan keamanan, sehingga meningkatkan kepercayaan investor maupun institusi.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi menjelaskan bahwa nilai transaksi aset kripto selama Mei 2025 mencapai Rp49,57 triliun, naik dari posisi April 2025 senilai Rp35,61 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen dan kondisi pasar tetap terjaga baik.

Selain itu, jumlah konsumen pedagang aset kripto di Indonesia juga meningkat. Pada Mei 2025, jumlahnya mencapai 14,78 juta konsumen, dibandingkan dengan 14,16 juta konsumen pada April 2025.

Prospek Aset Kripto dan Ancaman Volatilitas

Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan bahwa kenaikan tajam harga aset kripto turut memicu likuidasi posisi short di pasar derivatif terbesar sepanjang tahun ini. Dalam 24 jam terakhir, total nilai likuidasi mencapai lebih dari US$1,13 miliar. Lonjakan harga ini didorong oleh sentimen bullish yang kuat, terlihat dari naiknya open interest Bitcoin futures sebesar US$2 miliar dalam 4 jam dan long-short ratio yang condong ke posisi long sebesar 52%.

Fahmi menilai bahwa lonjakan open interest dan perpindahan sentimen ke posisi long bisa membuka peluang kenaikan harga lanjutan dalam jangka pendek. Namun, volatilitas ekstrem tetap harus diantisipasi karena reli berbasis likuidasi sering diikuti oleh fase konsolidasi atau retrace setelah euforia mereda.

Bagi investor kripto, momen ini menggarisbawahi pentingnya disiplin manajemen risiko dan tidak over-leverage. Meski tren bullish di pasar kripto masih cukup kuat, situasi katalis positif jangka pendek dirasa minim. Selain itu, posisi The Fed untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga yang ada saat ini juga relatif cukup kuat.

Adopsi Institusi dan Permintaan yang Stabil

Perkembangan data ekonomi AS akan menjadi faktor penentu berlanjutnya reli yang ada, khususnya dalam jangka pendek. Meski demikian, Bitcoin telah menunjukkan kekuatan permintaan yang sangat tinggi. Tren adopsi institusi seperti melalui strategi Bitcoin treasury serta semakin diliriknya Bitcoin oleh para investor di pasar modal AS juga menjadi faktor di balik peningkatan permintaan tersebut.

Selain itu, permintaan dari para whale dan miner Bitcoin yang telah mengakumulasi selama bertahun-tahun juga tidak melemah. Faktor-faktor tersebut berpotensi memperkuat level harga Bitcoin dalam setiap potensi fluktuasi ke depan, yang juga dapat mendukung potensi reli lanjutan apabila likuiditas semakin meningkat.

Peran Indodax dalam Mendorong Aktivitas Pasar

Chairman Indodax Oscar Darmawan menilai lonjakan harga Bitcoin menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap aset kripto kini telah mengakar kuat, tidak hanya di kalangan individu tetapi juga lembaga-lembaga global. Di tengah ketegangan geopolitik dan rencana penerapan tarif impor baru oleh AS mulai 1 Agustus, sebagian investor global mulai melirik aset alternatif. Bitcoin, dengan sifat desentralisasi dan jumlah yang terbatas, dianggap menarik karena tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan moneter suatu negara.

Meskipun aset kripto tetap tidak bebas risiko, saat ini aset ini mulai mendapat tempat sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasi. Di dalam negeri, Oscar melihat respons pasar yang cukup dinamis. Berdasarkan data perdagangan sepekan terakhir di Indodax, volume transaksi dalam rupiah meningkat sekitar 5,1% dibandingkan periode sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa momentum global turut mendorong aktivitas perdagangan kripto di Tanah Air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini