Nasional Fakta-Fakta Menarik tentang Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Fakta-Fakta Menarik tentang Rumah Sakit Indonesia di Gaza

1
0



Indonesia Discover


,


Jakarta



Rumah Sakit Indonesia
di
Gaza
Utara, Palestina, menjadi pusat perhatian setelah Direktur rumah sakit itu, dr. Marwan Al-Sultan, gugur akibat serangan Israel terhadap gedung apartemen kediamannya di Gaza barat, Rabu, 5 Juli 2025.

RS Indonesia menjadi salah satu ekspresi cinta dan solidaritas terbesar dari masyarakat Indonesia kepada saudara di Palestina. Kehadirannya ikut membantu meringankan beban warga Gaza selama ini.

Sejak diresmikan pada 2016, rumah sakit yang dibangun dengan bantuan bangsa Indonesia tersebut telah melayani tak terhitung jumlah warga Gaza, sesuai dengan perkiraan bahwa RS disiapkan untuk melayani 300.000 warga setempat.

Di tengah gempuran pasukan Israel, RS Indonesia tak hanya berperan menyediakan layanan kesehatan dengan perangkat teknis mumpuni, namun juga menjadi tempat berlindung bagi masyarakat Gaza yang terkepung.

Simak sejumlah fakta terkait RS Indonesia di Gaza, dihimpun dari sejumlah sumber:

Riwayat Pembangunan

Gagasan pendirian RS Indonesia di Gaza dicetuskan pada 2009, dan kemudian menerima sambutan luas dari masyarakat Indonesia. Proses pembangunannya dimulai pada Mei 2011.

RS Indonesia di Gaza yang memiliki luas bangunan total 10 ribu meter persegi tersebut berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektar yang disumbangkan pemerintah Palestina.

Meski terjadi pertempuran besar di Gaza pada 2013 dan 2014, pembangunan RS Indonesia tetap berjalan hingga rampung pada pertengahan 2014, dan mulai menerima pasien pada 2015.

Pembangunan rumah sakit pun terus berjalan meski blokade Israel terhadap Jalur Gaza memberi tantangan yang signifikan, ucap Manager Operasional MER-C Rima Manzanaris pada 2016.

RS tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 9 Januari 2016. Peresmian RS itu dilakukan secara simbolis melalui upacara serah terima kepada pihak Palestina, yang diwakili Menteri Kesehatan Jawwad Awad, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Karya Anak Bangsa

RS Indonesia, dalam hampir seluruh proses pembangunannya, melibatkan tangan anak bangsa Indonesia.

Proses pembangunan RS itu melibatkan partisipasi sejumlah 43 relawan MER-C yang mencurahkan tenaga mereka mulai dari proses perancangan arsitektur hingga konstruksi pembangunannya.

Menurut MER-C, pembangunan RS Indonesia menghabiskan dana Rp 126 miliar yang berasal dari urunan berbagai kelompok masyarakat ataupun organisasi nasional.

“Semuanya dari rakyat Indonesia dan tak ada satupun dana asing,” kata Ketua Presidium MER-C dr. Henry Hidayatullah saat peresmian RS Indonesia pada 2016.

Terus Diserang Israel

RS Indonesia tak luput dari bengisnya serangan pasukan Zionis Israel meski dihujani kecaman internasional dan hukum humaniter internasional yang jelas melarang fasilitas dan petugas kesehatan diserang kala perang.

Pada November 2023, bangsal operasi RS Indonesia diserang tentara Israel, sehingga menyebabkan kerusakan peralatan medis.

RS Indonesia kembali terkena serangan oleh pasukan Zionis yang menembaki lantai atas RS pada Oktober 2024. Di saat yang sama, mereka juga menembaki pengungsi yang bertahan di sekitar gerbang rumah sakit.

Pasukan Zionis Israel kembali mengepung RS Indonesia pada Mei 2025 sehingga melumpuhkan seluruh pelayanan kesehatan. Pasien dan petugas kesehatan yang masih bertahan pun diusir Israel saat RS itu pun dikosongkan paksa pada awal Juni 2025.

Tetap Berusaha Bertahan

Meski di tengah tantangan besar selama bertahun-tahun akibat blokade, serangan udara, dan intimidasi Israel yang semakin memburuk sejak 7 Oktober 2023, RS Indonesia di Gaza terus bergerak melayani masyarakat.

Sejak RS Indonesia resmi beroperasi pada 2016, selalu ada tenaga kesehatan dari Indonesia yang bertugas di sana, baik dokter dengan spesialisasi khusus maupun relawan berkeahlian yang dirotasi secara rutin.

Hingga RS Indonesia dikosongkan paksa dan seluruh penghuninya diusir Zionis Israel pada Juni 2025, para petugas kesehatan dan relawan dari Indonesia dan Palestina terus bertahan di RS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini