Nasional Indonesia-Rusia Perkuat Diplomasi Ekonomi Lewat SPIEF 2025

Indonesia-Rusia Perkuat Diplomasi Ekonomi Lewat SPIEF 2025

8
0

IndonesiaDiscover –

Indonesia-Rusia Perkuat Diplomasi Ekonomi Lewat SPIEF 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia dalam pidato pembukaan sesi dialog St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.(Dok. Kemenko Perekonomian)

PARTISIPASI Indonesia dalam forum ekonomi internasional di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 menjadi momen strategis dalam mendorong diplomasi ekonomi global. Forum yang digelar di Federasi Rusia ini diwarnai dengan pembukaan dialog bisnis Rusia-Indonesia yang menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia dalam pidato pembukaan sesi dialog bisnis tersebut, bersanding dengan Deputi Pertama Perdana Menteri (DPM) Federasi Rusia, Denis Manturov. Forum tersebut tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum konkret untuk mempererat kerja sama bilateral.

Dalam forum itu, Denis Manturov mengungkapkan, pertemuan bisnis kali ini merupakan tindak lanjut dari Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang berlangsung pada April 2025 di Jakarta. Agenda tersebut merupakan bagian dari Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-13 RI-Rusia Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi, dan Teknik.

“Sebagaimana yang telah dinyatakan pada bulan April lalu, Rusia berminat untuk semakin meningkatkan kerja sama strategis dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk sovereign wealth fund, transportasi, energi, pupuk, pangan, hingga digital health. Selain itu, Rusia juga menjajaki potensi kerja sama yang lebih besar lagi di sektor energi terbarukan serta dukungan terhadap proyek infrastruktur yang ada di Indonesia,” terang DPM Manturov seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (22/6). 

Tidak hanya itu, Manturov turut menyampaikan kepuasannya atas progres perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang dinyatakan telah selesai secara substansial. Ia pun berharap penandatanganan perjanjian bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Rusia juga mengundang Indonesia untuk hadir pada Pameran Industri Innoprom 2025 yang akan digelar di Ekaterinburg, Federasi Rusia. Indonesia juga akan menjadi partner countries dari pameran tersebut pada tahun 2026, yang telah mendapat dukungan dari Presiden RI Prabowo Subianto,” jelas Manturov.

Sementara itu, Menko Airlangga menyampaikan terima kasih atas undangan partisipasi Indonesia di SPIEF 2025. Ia menyebut forum tersebut sebagai ajang strategis untuk mempererat hubungan ekonomi sekaligus menciptakan peluang investasi baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“SPIEF adalah salah satu forum ekonomi terbesar di dunia. Indonesia membuka diri untuk melakukan diskusi komprehensif terkait peningkatan kerja sama di bidang perbankan dan keuangan dengan Rusia, termasuk kerja sama retail, hingga skema pembayaran,” terang Airlangga.

Di sela forum, Indonesia juga menyatakan dukungannya terhadap pembukaan kembali jalur penerbangan langsung Moskow-Denpasar yang dijalankan oleh maskapai Aeroflot. Dengan frekuensi tiga hingga empat kali per minggu, penerbangan ini diharapkan dapat mempererat konektivitas kedua negara.

“Presiden Prabowo Subianto juga telah meminta Rusia untuk menambah jadwal terbang per minggunya pada saat bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Selain itu, kita patut berbangga Perundingan I-EAEU FTA juga telah dinyatakan selesai secara substansial. Saya mendorong kedua pihak untuk secepatnya menyelesaikan beberapa hal teknis dan harapannya dapat ditandatangani pada tahun ini,” kata Airlangga.

Lebih jauh, Menko Airlangga mendorong pelaku usaha Rusia untuk menjajaki lebih banyak kolaborasi dengan Indonesia, terutama di sektor-sektor strategis yang menjadi fokus pembangunan nasional.

“Terdapat banyak potensi kerja sama yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti mineral kritis, pengembangan baterai untuk kendaraan listrik, hilirisasi produk minyak sawit, serta ekspor produk pertanian asal Rusia, termasuk gandum,” pungkas Airlangga. (Mir/E-1)

Tinggalkan Balasan