
IndonesiaDiscover –

SEBANYAK 90 personel gabungan dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan tanggap cepat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Jumat (20/6).
Personel yang dikirim ke Flores Timur terdiri dari 33 personel Direktorat Samapta, 49 personel Satuan brimob, 10 personel Biddokkes, satu personel biro logistik dan satu personel bidang humas.
Mereka juga dilengkapi dengan sejumlah kendaraan dan peralatan esensial penanganan bencana, antara lain mobil dapur lapangan, water treatment, ambulans, truk, bus, mobil double cabin, dan tenda lapangan.
Wakapolda NTT Brigjen Baskoro Tri Prabowo mengatakan, pergeseran pasukan ini merupakan bagian dari kontijensi Operasi Aman Nusa II dalam rangka penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kehadiran personel di lapangan penting untuk memberikan edukasi, pengamanan, dan memastikan masyarakat tetap waspada serta mematuhi imbauan yang ada, seperti tidak beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dan sektoral delapan kilometer dari pusat erupsi,” ujarnya.
Brigjen Baskoro juga menginstruksikan kepada seluruh personel untuk melaksanakan tugas secara profesional, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
“Lakukan koordinasi aktif dengan BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat. Perbarui informasi secara berkala dan ambil tindakan cepat sesuai perkembangan. Saling jaga sinergi agar penanganan bencana ini berjalan optimal dan masyarakat terlindungi dengan baik,” tambahnya.
Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko melalui Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra menyebutkan penambahan personel dan dukungan logistik ini merupakan wujud nyata dari komitmen Polri dalam membantu masyarakat di tengah bencana.
“Ini mencerminkan kesiapan dan kepedulian Polri terhadap masyarakat terdampak. Kami hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu proses pemulihan dan mendampingi masyarakat Flotim bangkit dari keterpurukan,” katanya.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan antara pukul 06.00-12.00 Wita tidak ada erupsi, sedangkan gempa hembusan hanya satu kali dan gempa tremor harmonik tercatat sebanyak 8 kali. Gunung yang memiliki ketinggian 1.594 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus awas atau level IV. (PO/E-4)