Ekonomi & Bisnis Kolaborasi Apindo-Danantara Bidik Investasi Rp13.500 Triliun

Kolaborasi Apindo-Danantara Bidik Investasi Rp13.500 Triliun

11
0
Kolaborasi Apindo-Danantara Bidik Investasi Rp13.500 Triliun
Apindo menilai, di tengah tantangan global yang kompleks, peran kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta menjadi semakin krusial dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional.(Dok. Apindo)

DI tengah tantangan global yang kompleks, peran kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta menjadi semakin krusial dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional. Dalam konteks ini, Danantara Indonesia hadir sebagai pengelola investasi strategis yang menghimpun, mengarahkan, dan mengoptimalkan peluang investasi, khususnya yang berkaitan dengan aset negara dan BUMN untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang.

Dengan pendekatan tata kelola terbaik dan kemitraan global, Danantara Indonesia berperan sebagai katalis yang memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha, agar investasi strategis dapat terealisasi secara konkret dan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional

yang inklusif dan berkelanjutan.

Kolaborasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama Danantara Indonesia juga sesuai dengan semangat Apindo dalam menggaungkan Indonesia Incorporated, sebuah sinergi konkret pengusaha tidak sekadar mencari keuntungan, tetapi juga memperkuat fondasi sosial-ekonomi bangsa.

“Indonesia sedang di persimpangan sejarah. Kita bisa terjebak dalam krisis global, atau melompat menjadi kekuatan ekonomi baru dunia,” terang Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani, dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (26/5).

Shinta mengatakan, perlu dorongan investasi swasta baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi. Berdasarkan hitungan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.500 triliun lima tahun ke depan untuk mencapai pertumbuhan 8%, atau lebih dari dua kali lipat realisasi investasi yang telah dicapai pada 2019–2024, sekitar Rp5.800 triliun.

“Ibarat pertandingan sepak bola, Danantara Indonesia adalah pemain tengah yang memberikan umpan matang, dan kita sebagai pelaku usaha adalah striker yang harus mencetak gol. Dalam hal ini, peran Danantara Indonesia adalah mengantarkan investasi dan pada akhirnya dunia usaha yang mengeksekusi,” tegas Shinta.

Dengan aset mendekati US$1 triliun, Danantara Indonesia berperan sebagai arsitek nilai tambah ekonomi bagi Indonesia. Apindo menilai, Danantara Indonesia sebagai simbol bahwa Indonesia tidak hanya pasar yang besar, namun juga mampu mengelola kekayaan sebagai global economic powerhouse.

“Saatnya dunia usaha dan Danantara bergandengan tangan, tidak hanya untuk memperbesar investasi, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi Indonesia untuk generasi mendatang,” pungkas Shinta.

Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia yang juga Ketua Bidang Investasi Apindo Pandu Sjahrir menambahkan, membangun ketahanan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya dilakukan oleh negara atau swasta secara terpisah, akan tetapi harus dilakukan bersama.

“Kolaborasi antara Danantara Indonesia dan dunia usaha melalui Apindo menjadi fondasi penting untuk menghadirkan investasi yang berkualitas dan berdampak luas. Danantara Indonesia membuka ruang, merancang strategi, dan menjembatani modal sementara dunia usaha menjadi motor utama dalam mewujudkan nilai tambah bagi ekonomi nasional. Inilah semangat Indonesia Incorporated yang harus terus kita dorong,” tandasnya. (Fal/E-1)

 

Tinggalkan Balasan