

POLISI masih memburu pelaku perampokan warga negara atau WN Ukraina yang diduga dilakukan oleh sembilan orang warga negara Rusia atau geng Rusia.
“Kasusnya sementara ditangani Ditreskrimum Polda Bali dan pelaku masih dalam lidik,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, dikutip Jumat (31/1).
Polisi telah menangkap satu pelaku yakni KA, 30. Ia ditangkap saat hendak menuju Dubai dari Bali. Di sosial media, perampokan WN Ukraina bernama WNA Ukraina Igor Lermakov, 38, menjadi viral. Para pelaku diduga berjumlah sembilan orang itu mengambil paksa aset kripto senilai Rp3,4 miliar milik korban. Peristiwa itu terjadi pada 15 Desember 2025.
Saat itu, korban dengan sopirnya berinisial A mengendarai mobil BMW warna putih. Kemudian, di pertengahan perjalanan di sekitar Jalan Tundun Penyu Dipal, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, tiba-tiba mereka dihadang oleh dua unit mobil. Mobil pertama merk Alphard dengan memblokade jalan dari depan dan satu dari arah belakang.
Setelah itu, saat mobil dari depan keluar empat orang berpakaian hitam menggunakan tutup wajah atau masker dengan membawa senjata pisau, palu dan pistol. Lalu, mereka membawa korban dan sopirnya untuk naik ke atas salah satu mobil dengan posisi tangan diborgol dengan kepala ditutup dengan penutup kepala warna hitam.
Selanjutnya, para pelaku membawa korban dan sopirnya ke sebuah vila di daerah Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Saat tiba di vila, para pelaku mengambil secara paksa ponsel korban, memukul korban agar bersedia mentransfer aset uang kripto ke dua akun yang diduga milik pelaku.
Geng Rusia disebut memukul dan memaksa pelapor korban untuk memberikan akun binance kemudian diambil secara paksa aset kripto senilai 214.429,13808500 dolar AS atau sekitar Rp3.496.790.194.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di bagian telinga kanan, pergelangan tangan kanan dan kiri, luka lebam di tangan sebelah kiri, luka lebam pada mata sebelah kiri, luka lebam di kepala bagian belakang dan luka lebam pada pinggang sebelah kanan serta kerugian materi kurang lebih sebesar Rp3,4 miliar. (Ant/H-3)