
Jonatan Raa | Foto Nur | Gambar Getty
Startup milik Elon Musk, Neuralink, mengatakan pada hari Rabu bahwa sebagian dari implan otaknya tidak berfungsi setelah sistem tersebut dimasukkan ke pasien manusia untuk pertama kalinya.
Neuralink telah membangun antarmuka otak-komputer, atau BCI, yang pada akhirnya dapat membantu pasien kelumpuhan mengendalikan teknologi eksternal hanya dengan menggunakan pikiran mereka. Sistem perusahaan tersebut, yang disebut Link, merekam sinyal saraf menggunakan 1.024 elektroda melalui 64 “kabel” yang lebih tipis dari rambut manusia, menurut situs webnya.
Pada bulan Januari, Neuralink menanamkan perangkat tersebut pada pasien berusia 29 tahun bernama Noland Arbaugh sebagai bagian dari penelitian untuk menguji keamanannya. Perusahaan tersebut menyiarkan video langsung Arbaugh menggunakan BCI pada bulan Maret, dan Neuralink mengatakan dalam postingan blog bulan April bahwa operasi tersebut “berjalan dengan sangat baik”.
Namun dalam beberapa minggu sejak itu, sejumlah kabel telah ditarik dari otak Arbaugh, kata Neuralink dalam sebuah posting blog pada hari Rabu. Hal ini berarti terdapat elektroda yang kurang efektif, sehingga menghambat kemampuan perusahaan untuk mengukur kecepatan dan keakuratan sambungan.
Neuralink tidak mengungkapkan berapa banyak benang yang ditarik keluar dari jaringan tersebut. Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC.
Sebagai solusinya, Neuralink mengatakan mereka mengubah algoritme perekaman, meningkatkan antarmuka pengguna, dan berupaya meningkatkan teknik menerjemahkan sinyal menjadi gerakan penunjuk, kata postingan blog tersebut. Neuralink dilaporkan mempertimbangkan untuk melepas implan tersebut, namun masalah tersebut tidak menimbulkan risiko langsung terhadap keselamatan Arbaugh, menurut The Wall Street Journal, yang sebelumnya melaporkan masalah tersebut. Neuralink membagikan postingan blognya setelah Journal menanyakan perusahaan tersebut tentang masalah tersebut, menurut laporan tersebut.
Meskipun beberapa kabel ditarik dari jaringan otak Arbaugh, Neuralink mengatakan dia menggunakan sistem BCI perusahaan tersebut selama sekitar delapan jam sehari selama seminggu, dan seringkali sebanyak 10 jam sehari pada akhir pekan.
Arbaugh mengatakan tautan itu seperti “kemewahan yang berlebihan”, dan itu membantunya “terhubung kembali dengan dunia”, menurut postingan blog tersebut.
Neuralink bukan satu-satunya perusahaan yang membangun sistem BCI, dan teknologinya telah diteliti dalam lingkungan akademis selama beberapa dekade.
Neuralink masih harus menjalani uji keamanan dan kemanjuran yang panjang sebelum memenuhi syarat untuk mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengkomersialkan teknologi tersebut.