“Kalau menurut saya ini sudah tepat Pak Tonny menjadi Kepala Staf Angkatan Udara dan segera meneruskan program-program yang sudah dilaksanakan oleh Pak Fadjar (KASAU, Marsekal Fadjar Prasetyo),” ujar Hadi, Sabtu (7/4).
Hadi mengatakan, tugas utama yang harus dilakukan KSAU baru yaitu melaksanakan kesiapan dan kemampuan alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI. Di antaranya adalah kesiapan alutsista pesawat udara baik pesawat tempur maupun pesawat heli. Kemudian, kemampuan personel untuk mengawakinya.
“Apa yang harus dilakukan utama? Yaitu mendukung tugas pokok TNI. Pertama adalah pengamanan wilayah udara tentunya harus disiapkan alutsista radar dan alat pendukungnya. Kedua adalah membantu mengamankan selat malaka, ini sangat penting, karena isu selat malaka ini terus ada, dan ketiga, pengamanan laut Natuna Utara. Peran angkatan udara sangat penting di situ baik pesawat tempur maupun pesawat angkut, dan pesawat intai khususnya,” kata Hadi.
Mantan Panglima TNI ini menyampaikan tugas berikutnya yaitu pengamanan-pengamanan wilayah perbatasan, baik perbatasan darat antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Timur Leste, dan Indonesia dengan Papua Nugini. Selain itu, hubungan penuh operasi militer selain perang adalah pengamanan wilayah rawan di Papua.
“Paling penting saat ini, sebentar lagi bulan April ini sudah masuk musim kemarau, khususnya adalah Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur, dan sampai bulan September terus akan masuk musim kemarau dan diikuti dengan La Nina. Sehingga apa yang kita siapkan, Angkatan Udara segera menyiapkan alutsista agar terhindar terjadinya kebakaran, dan lain sebagainya. Saya yakin pak Toni punya pengalaman dalam hal ini untuk menyiapkan kesiapsiagaan alutsista dan kemampuan personilnya,” kata Menko Hadi.