IndonesiaDiscover –
Chery Indonesia baru saja meresmikan fasiltias perakitan kendaraan listrik mereka yang akan dipasarkan di Indonesia. Produk tersebut adalah Omoda listrik yang kini disebut sebagai Omoda E5 dari sebelumnya Omoda EV.
Rifki Setiawan, Head of Brand PT Chery Sales Indonesia (CSI) menjelaskan perubahan nama ini. Sebelumnya keputusan menggunakan nama Omoda 5 EV di unit yang dipamerkan adalah nama sementara. Saat itu terungkap bahwa nama EV yang menunjukkan versi listrik dari Omoda 5 digunakan untuk memudahkan penamaan.
Cerita berlanjut, Presiden Direktur CSI sebelumnya Shawn Xu, yang sekaligus menjabat sebagai CEO of Omoda & Jaecoo International, menginginkan penamaan konsisten untuk produk baru. Penamaan ini sekaligus memudahkan identifikasi dan pesan terhadap produk Omoda di masyarakat.
“Jadi diputuskan menggunakan E5, sesuai nama global. Penamaan ini harus related sama pesan, simbol dan lainnya yang sudah diatur. Kita ingin terintegrasi,” ucap Rifky disela diskusi HUT Forum Wartawan Otomotif (FORWOT), Minggu (3/12).
Rifky juga menjelaskan, penamaan E5 merujuk kepada elektrik 5. Penomoran ini menunjukkan kelas kendaraan yang dituju oleh pasar. Rifky mencontohkan Chery punya Tiggo 7 dan Tiggo 8, serta Tiggo 9. Ini menunjukkan kelas pasar serta fitur yang disediakan.
“Makin besar angkanya semakin high class, fitur dan material makin baik. Jadi Omoda E5 ini merujuk pada elektrik dan middle class,” ucap Rifky.
Baca Juga: Chery Omoda 5 EV Diproduksi di Indonesia Mulai Desember Ini
Investasi dan Pengiriman Unit
Saat ini Omoda E5 sudah mengantongi 400 pesanan sejak diperlihatkan di pameran otomotif beberapa waktu lalu. Seluruh pesanan tersebut akan dirakit dan diproduksi di fasilitas PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
“Investasi Chery di Indonesia untuk produksi EV ini mencapai Rp250 miliar, sebagai tahapan awal untuk mendukung proses CKD,” ucap Rifky.
Produksi Omoda E5 untuk pemesanan awal bisa diselesaikan sekiranya awal 2024. Perkiraannya, unit Omoda E5 ini bisa didistribusikan pada kuartal pertama atau di Februari.
Menurut Rifky, Chery memiliki rencana jangka panjang untuk Indonesia. Selain rencana membangun pabrik, Chery juga akan membuat pusat R&D bagi pasar Indonesia. Lewat fasilitas ini nantinya akan hadir produk-produk yang benar-benar dibuat untuk kebutuhan pasar dalam negeri.
“Selain dalam negeri, kita juga akan melihat pasar ekspor, utamanya pasar setir kanan di ASEAN seperti Malaysia, Thailand. Selain itu, di China, Chery dikenal sebagai merek yang memang mengekspor produksinya ke luar negeri,” ucap Rifky.
Keterangan ini juga menjelaskan, Chery tidak akan berlama-lama untuk memilih skema CKD. Nantinya diharapkan Chery bisa membangun fasilitas tersendiri yang siap memenuhi pasar dalam dan luar negeri.
“Kapan dan di mana letaknya masih terus dipersiapkan. Area industri Karawang memang sudah punya sistem yang baik tapi area Patimban juga cukup menarik untuk memudahkan ekspor. Kita lihat saja, karena itu masih dipertimbangkan oleh Chery pusat,” ucap Rifky. (STA/ODI)
Baca Juga: Chery Teken Investasi, akan Lokalisasi Mobil Listrik di Indonesia dan Ekspor Unit