
IndonesiaDiscover –
Perusahaan patungan Wuyang Honda memang tiada henti dalam berinovasi. Tak hanya menghasilkan produk skuter elektrik semata. Mereka juga meluncurkan sepeda motor listrik (e-bike) E-VO di Beijing, Tiongkok. Ia dirancang bergaya ala cafe racer yang cocok bagi siapa saja berjiwa muda. Sepeda motor jenis sport niremisi ini digadang untuk mengakomodasi mobilitas dalam kota. Ada dua pilihan baterai untuk mendukung jarak tempuh. Unit termurah dilego 29.999 yuan atau Rp67,87 jutaan. Tipe termahal dilepas 36.999 yuan setara Rp83,71 jutaan.
Rangka dan Dimensi Honda E-VO

Honda E-VO memakai rangka ringan tipe alumunium, diklaim anti-korosi dan tahan banting. Ditambah dengan sistem peredam kejut nitrogen FSD sebagai penyangga tengah. Lalu suspensi depan mengandalkan upside down plus segitiga atau geometri tubuh dirancang supaya nyaman dikendarai. Racikan ini diberikan guna menyuguhkan stabilitas berkendara optimal. Dimensi motor juga terbilang kompak.
E-VO memiliki panjang 1.996, lebar 755 mm, tinggi 1.057 mm, jarak sumbu roda 1.380 mm. Lalu ground clearance minimum 186 mm. Tinggi sadel dari tanah 765 mm, lumayan jangkung untuk rata-rata postur masyarakat di Asia. Dilihat dari rancang bangun, Honda E-VO memang tampak seperti motor dari masa depan. Jelas terlihat ramping tanpa imbuhan knalpot.
Bisa diajak berboncengan. Tapi entah kenapa tanpa dipasang behel belakang. Kemudian pencahayaan depan mengandalkan teknologi LED untuk penerangan maksimal. Batok kepala membulat plus posisi spion gabung bareng setang. Bagian ini menimbulkan kesan retro kontemporer.
Opsi Penggunaan Baterai

Ya, dua pilihan penyimpan setrum ditawarkan, yaitu 4,1 kWh dan 6,3 kWh, yang dikemas dalam konfigurasi baterai ganda. Paket 4,1 kWh diklaim memiliki jangkauan World Motorcycle Test Cycle (WTMC) sejauh 120 km. Anda dapat melakukan pengisian daya selama 90 menit dengan arus listrik AC di rumah tangga. Atau 60 menit menggunakan pengisi daya cepat.
Lalu opsi 6,3 kWh dengan tiga baterai meningkatkan jangkauan hingga 170 km WTMC. Untuk waktu pengisian daya yang diklaim selama 150 menit dengan arus listrik rumah tangga dan 90 menit dengan pengisi daya cepat. Kedua versi E-VO menggunakan motor listrik yang sama, unit berdaya 15,53 kW yang menghasilkan daya setara dengan 21,5 tenaga kuda. Menariknya, power disalurkan via belt ke roda belakang. Posisi motor penggerak di tengah. Bukan menempel di ban belakang seperti skuter elektrik kebanyakan.
Top Speed E-VO

Kecepatan maksimum yang diraih bisa tembus 110 km/jam untuk tipe 4,1 kWh dan 120 km/jam di varian baterai besar. Lalu ia mampu menanjak di jalan dengan kemiringan 30 derajat. Lanjut, penggunaan roda menggunakan pelek cast wheel 16 inci depan dan 14 inci di belakang. Di Honda E-VO tertanam meter cluster TFT LCD 7 inci yang dapat menampilkan semua informasi diperlukan. Misalnya saja seperti navigasi, musik, pemantauan tekanan ban, status atau level baterai, serta konektivitas kamera DJI.
Nyaman berkendara menjadi prioritas bagi Wuyang Honda . Termasuk menghidupkan kendaraan tanpa anak kunci karena ia telah dilengkapi perangkat NFC. Untuk E-VO 6,3 kWh bahkan makin lengkap bersama DVR camera, rem cakram di semua roda plus bantuan ABS. Guna menambah keamanan berkendara turut disisipkan Traction Control System (TCS), berfungsi mencegah gejala ban selip di jalanan licin. Kira-kira apakah laku kalau dijual di Indonesia? (ALX/ODI)
Baca Juga:
Honda NWG150, Skutik Canggih Perpaduan Desain PCX dengan ADV
Honda CB125F MY 2026 Baru Rilis, Punya Fitur Jauh Lebih Keren dari Verza