Nasional Investor Filipina dan Pakistan Tertarik Proyek Soda Ash Bontang

Investor Filipina dan Pakistan Tertarik Proyek Soda Ash Bontang

19
0



Kota Bontang, yang terletak di Kalimantan Timur, menjadi pusat perhatian para delegasi dan duta besar internasional dalam ajang Mahakam Investment Forum (MIF) 2025. Kehadiran kota ini dalam forum tersebut menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Kaltim Industrial Estate (KIE) dan proyek Soda Ash Plant. Proyek-proyek ini dianggap sebagai peluang investasi yang menarik bagi investor asing, terutama dari Filipina dan Pakistan.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, antusiasme dari investor asing sangat tinggi. Salah satu contohnya adalah Dubes Filipina yang menunjukkan keseriusannya dengan membawa sejumlah pengusaha dari negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kota Bontang tidak hanya menjadi bagian dari acara MIF 2025, tetapi juga menjadi prioritas utama bagi para investor internasional.

Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan strategis dari berbagai belahan dunia. Partisipasi dari perwakilan diplomatik seperti Kerajaan Kamboja, Bahrain, Pakistan, Italia, Mesir, Denmark, serta negara-negara Eropa seperti Belgia, Bulgaria, Ceko, dan Spanyol semakin memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai destinasi investasi yang diminati di Asia Tenggara.

Selain itu, partisipasi aktif lembaga internasional seperti Korea-Indonesia Industrial and Technological Cooperation Center (KITC), Pacific Consultants Jepang, serta pelaku usaha dari Singapura, Australia, Tiongkok, dan Belanda turut mewarnai acara tersebut. Ini menunjukkan bahwa MIF 2025 bukan hanya sekadar forum investasi, tetapi juga wadah kolaborasi lintas negara.

Sektor kimia berbasis soda ash menjadi daya tarik tersendiri bagi investor Pakistan. Proyek strategis ini, bersama lima Investment Project Ready to Offer (IPRO) lainnya, ditawarkan secara komprehensif dalam forum kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Perwakilan Bank Indonesia. Keikutsertaan Kota Bontang dalam MIF 2025 merupakan langkah strategis untuk membuka pintu investasi yang lebih luas dan memperkenalkan potensi unggulan daerah di kancah internasional.

Enam IPRO yang ditawarkan mencakup proyek oleokimia di Kutai Timur, oleofood di Kutai Timur, pengelolaan sampah Balikpapan, Soda Ash Plant di Bontang, pengembangan fasilitas bongkar muat Pelabuhan Penajam di Kawasan Industri Buluminung PPU, dan pabrik crumb rubber di Kutai Barat. Proyek-proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dari hulu hingga hilir.

Sebagai catatan, MIF merupakan wadah strategis yang dirancang untuk mempertemukan pemerintah pusat, pemerintah negara sahabat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, investor, serta pelaku usaha dalam dan luar negeri. Tujuan utama forum ini adalah memperluas jejaring investasi dan mempercepat realisasi proyek-proyek strategis yang sejalan dengan agenda pembangunan daerah.

Pada kesempatan yang sama, forum juga menampilkan kawasan strategis lainnya seperti Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur, Kawasan Industri Kariangau Balikpapan, dan Buluminung di Penajam Paser Utara. Semua kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri dan investasi di wilayah Kalimantan Timur.

DPMPTSP Bontang telah menyiapkan agenda one on one meeting untuk mendalami peluang kerja sama secara lebih konkret. “Tentu kami menyambut dengan senang hati dan berterima kasih atas MIF 2025 tersebut,” ujar Aspiannur. Dengan adanya forum ini, diharapkan bisa menjadi awal dari kerja sama yang lebih kuat antara pemerintah daerah dan investor internasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini