
Peran Pertamina dalam Melayani Energi Negeri
PT Pertamina (Persero) terus bergerak untuk menjalankan amanahnya sebagai perusahaan BUMN energi yang bertanggung jawab dalam menyediakan energi secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, Pertamina berkomitmen untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi.
Peran ini tidak hanya menjadi bagian dari misi Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam membangun dari desa dan dari bawah untuk mencapai pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan.
Tantangan Distribusi Energi di Indonesia
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan bahwa tantangan geografis Indonesia, dengan 17 ribu pulau dan lebih dari 83 ribu desa serta kelurahan, membuat distribusi energi menjadi salah satu yang terumit di dunia. Namun, Pertamina tetap setia menyalurkan energi kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa mengenal batas wilayah.
Pertamina terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung penyediaan infrastruktur energi nasional. Tujuannya adalah agar penyediaan dan distribusi energi dapat diakses dengan mudah dan harga yang terjangkau.
Program BBM Satu Harga dan OVOO
Salah satu program unggulan Pertamina adalah Program BBM Satu Harga, yang bertujuan untuk menyediakan energi hingga wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dalam satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan 40 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Jumlah ini tersebar di beberapa klaster seperti Maluku – Papua, Sulawesi – Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sumatera.
Sampai saat ini, melalui program BBM Satu Harga, Pertamina melayani kebutuhan energi masyarakat di wilayah 3T hingga mencapai 573 titik Lembaga Penyalur dari total 15.345 titik distribusi BBM.
Selain itu, Pertamina juga menjalankan program One Village One Outlet (OVOO), yang bertujuan untuk menjangkau wilayah pelosok dengan LPG subsidi. Sampai saat ini, program ini telah mencapai 269.096 pangkalan LPG di 38 provinsi. Dalam satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina telah meningkatkan status 370 ribu pengecer LPG 3 kg menjadi sub pangkalan, sehingga layanan LPG semakin kuat hingga tingkat RW dan RT.
Multimodal Distribusi Energi
Pertamina mendistribusikan BBM dan LPG dengan memanfaatkan multimodal, baik darat, laut, maupun udara. Ketersediaan energi menjadi faktor utama dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah 3T.
Saat ini, Pertamina menyediakan 6.000 Armada Mobil Tangki dan 476 kapal tanker serta kapal pendukung untuk mendistribusikan BBM dan LPG. Selama satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina juga memperkuat armada distribusi dengan menambahkan 4 kapal tanker gas raksasa ramah lingkungan bertipe Very Large Gas Carrier (VLGC), yaitu Pertamina Gas Caspia, Pertamina Gas Dahlia, Pertamina Gas Tulip, dan Pertamina Gas Bergenia. Selain itu, ada 6 tanker tambahan untuk mengangkut BBM dan minyak mentah, sehingga total ada 10 tanker tambahan yang menjadi urat nadi dalam distribusi energi melalui jalur laut Indonesia.
Pengembangan Infrastruktur Pengolahan
Pertamina terus meningkatkan keandalan infrastruktur pengolahan dengan melakukan pengembangan kilang serta sarana dan fasilitas pendukungnya. Dalam masa satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina telah menyelesaikan pembangunan dua tangki minyak mentah raksasa di Lawe Lawe, yang merupakan tangki terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas masing-masing 1 juta barrel.
Tangki Lawe-Lawe merupakan bagian dari proyek RDMP Balikpapan yang meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Balikpapan hingga 360 ribu barel per hari. Proyek RDMP Balikpapan juga akan mengoperasikan unit utama hasil proyek tersebut, yaitu RFCC pada akhir tahun ini.
Demikian halnya Kilang Balongan, Pertamina telah menyelesaikan pembangunan empat unit tangki baru masing-masing memiliki kapasitas 29 ribu meter kubik. Penambahan total kapasitas penyimpanan ini memperkokoh peran kilang Balongan dalam mengelola inventaris produk BBM.
Selain itu, Pertamina juga melakukan inisiatif pembangunan pipa minyak yang menghubungkan Kilang Balongan dengan Terminal BBM Plumpang. Pipa sepanjang 96 km ini akan menyalurkan sekitar 4,6 juta kiloliter BBM per tahun untuk menjamin keandalan pasokan BBM ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta, yang menyerap sekitar 30 persen konsumsi nasional.
Komitmen dalam Transisi Energi
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


















































