
Charlie Munger, sosok yang dikenal sebagai mitra lama Warren Buffett di Berkshire Hathaway, memiliki pandangan tajam tentang bagaimana seseorang mengelola keuangan. Ia sering kali menyoroti kebiasaan-kebiasaan yang membuat orang dengan penghasilan rendah kesulitan membangun kekayaan. Menurutnya, masalah finansial bukan selalu disebabkan oleh pendapatan yang terbatas, melainkan karena keputusan pengeluaran yang tidak bijak.
Berikut lima kebiasaan yang sering membuat orang “membuang” uang mereka menurut Charlie Munger:
1. Skema Cepat Kaya
Banyak orang terjebak dalam godaan skema cepat kaya, yaitu investasi atau bisnis yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, menurut Munger, hampir semua skema seperti ini berakhir dengan kekecewaan. Ia menyarankan agar orang lebih fokus pada investasi jangka panjang yang sudah terbukti, seperti saham perusahaan berkualitas atau reksa dana indeks. Pendekatan lambat tapi pasti jauh lebih aman dan rasional.
2. Spekulasi Kripto dan Aset Digital
Munger menganggap bahwa banyak orang salah memperlakukan aset digital seperti kripto sebagai jalan pintas menuju kekayaan. Ia menyebut fenomena ini mirip dengan membeli tiket lotere, di mana orang lebih mengandalkan keberuntungan daripada logika investasi. Ia mengingatkan bahwa volatilitas tinggi di pasar kripto bisa menghancurkan keuangan seseorang dalam waktu singkat. Bagi yang memiliki modal terbatas, lebih bijak untuk berinvestasi pada instrumen yang memiliki nilai fundamental dan kestabilan.
3. Pengeluaran untuk Alkohol
Menurut Munger, uang yang dihabiskan untuk alkohol tidak hanya mengurangi saldo tabungan, tetapi juga bisa menurunkan kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan keuangan. Ia percaya bahwa kebiasaan ini dapat memicu perilaku impulsif dan pengeluaran yang tidak terencana. Dalam jangka panjang, kebiasaan semacam ini bisa menjadi penghalang besar bagi siapa pun yang ingin membangun kestabilan finansial. Munger menilai, membatasi konsumsi alkohol adalah langkah sederhana untuk menjaga dompet sekaligus kejernihan pikiran.
4. Membeli Tiket Lotere
Munger secara tegas menyebut lotere sebagai “pajak bagi orang miskin.” Ia berpendapat bahwa orang yang membeli tiket lotere sering kali berharap kaya secara instan, padahal kemungkinan menangnya sangat kecil. Secara matematis, nilai harapan (expected value) dari lotere selalu negatif. Artinya, peluang kehilangan uang jauh lebih besar daripada peluang menang. Munger menyarankan agar uang tersebut dialihkan untuk menabung atau berinvestasi secara rutin.
5. Perjudian
Perjudian, menurut Munger, adalah bentuk hiburan paling mahal yang bisa dimiliki seseorang. Ia menjelaskan bahwa peluang selalu berpihak pada penyelenggara, bukan pemain. Akibatnya, banyak orang kehilangan lebih banyak daripada yang mereka sadari. Selain kerugian finansial, judi juga dapat menimbulkan kecanduan, utang, dan masalah psikologis. Bagi Munger, mencari hiburan yang tidak merusak kondisi keuangan adalah bentuk kecerdasan finansial yang nyata.
Pelajaran Finansial dari Charlie Munger
Dalam pandangannya, Munger tidak sekadar mengkritik kebiasaan buruk, tetapi juga mengajak orang untuk mengubah cara berpikir. Ia menekankan pentingnya:
Hidup di bawah kemampuan finansial (live below your means).
Berinvestasi secara konsisten dan jangka panjang.
Meningkatkan literasi keuangan.
Menghindari kebiasaan yang menguras uang maupun kejernihan berpikir.
Munger percaya bahwa kekayaan sejati tidak datang dari keberuntungan, melainkan dari disiplin, kesabaran, dan keputusan bijak yang dilakukan berulang kali dalam jangka panjang.