Ragam Kuah Beulangong Memeriahkan Pagelaran Budaya dan Bazar Kuliner Gayo-Aceh di Tamini Square

Kuah Beulangong Memeriahkan Pagelaran Budaya dan Bazar Kuliner Gayo-Aceh di Tamini Square

9
0

Perayaan Budaya dan Kuliner Aceh di Jakarta

Pagelaran Seni Budaya dan Bazar Kuliner Gayo-Aceh yang berlangsung di Tamini Square, Jakarta Timur, menjadi ajang yang menarik perhatian masyarakat. Acara ini digelar pada Sabtu (23/8/2025) hingga Minggu (24/8/2025), sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan HUT Musara Gayo. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah silaturahmi bagi masyarakat Aceh yang tinggal di luar daerah.

Salah satu hidangan yang mencuri perhatian adalah Kuah Beulangong, sebuah gulai tradisional khas Aceh. Hidangan ini disajikan dalam porsi besar dan dimasak secara gotong-royong oleh masyarakat. Dukungan dari Persaudaraan Aceh Serantau (PAS) sangat penting dalam penyelenggaraan acara ini. Ketua Umum Lembaga Seni Budaya Gayo-Aceh (Lesbuga), M Aris, menjelaskan bahwa Kuah Beulangong merupakan simbol kebersamaan dan kepedulian untuk melestarikan kuliner Aceh.

Kuah Beulangong memiliki bahan dasar daging kambing atau sapi. Proses memasaknya menggunakan bumbu rempah khas Aceh seperti cabai merah, kunyit, ketumbar, lengkuas, serai, dan daun pandan. Selain itu, dalam penyajiannya, kuah beulangong biasanya dicampur dengan nangka muda, pisang kepok, atau ubi kayu. Hal ini memberikan cita rasa yang gurih, pedas, dan kaya akan rempah.

Selain sajian kuliner, acara ini juga diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni budaya. Antara lain tari Saman yang sudah dikenal secara internasional, Didong khas Gayo, serta tari Guel yang sarat makna filosofi. Tidak hanya itu, acara juga menyajikan nyanyian tradisional, pembacaan puisi, dan sejumlah tarian kreasi daerah lainnya.

Kuah Beulangong tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan gotong-royong. Proses memasaknya dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama, yang mencerminkan nilai kolektivitas yang kuat dalam masyarakat Aceh. Dengan adanya pagelaran ini, panitia berharap masyarakat Jakarta dan sekitarnya dapat lebih mengenal dan mencintai kekayaan seni, budaya, serta kuliner Aceh, khususnya dari dataran tinggi Gayo.

Jenis-Jenis Pertunjukan Budaya yang Disajikan

Berikut beberapa jenis pertunjukan budaya yang ditampilkan dalam acara:

  • Tari Saman: Tarian yang sudah dikenal secara internasional dan sering tampil dalam berbagai acara besar.
  • Didong: Lagu tradisional khas Gayo yang dibawakan dengan nada yang indah dan penuh makna.
  • Tari Guel: Tarian yang mengandung makna filosofi dan menjadi bagian dari upacara adat.
  • Nyanyian Tradisional: Lagu-lagu yang menggambarkan kehidupan masyarakat Aceh dan Gayo.
  • Pembacaan Puisi: Karya-karya sastra yang menggambarkan perasaan dan pengalaman masyarakat Aceh.
  • Tarian Kreasi Daerah: Berbagai tarian yang diadaptasi dari tradisi lokal dan disajikan dengan gaya modern.

Keistimewaan Kuah Beulangong

Kuah Beulangong memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi bahan maupun cara penyajian. Berikut beberapa hal yang membuat kuah beulangong menarik:

  • Bahan Dasar: Menggunakan daging sapi atau kambing yang dipadukan dengan bumbu rempah khas Aceh.
  • Cita Rasa: Memberikan rasa yang gurih, pedas, dan kaya akan rempah.
  • Proses Memasak: Dilakukan secara gotong-royong, mencerminkan nilai kebersamaan.
  • Kegunaan: Biasanya disajikan dalam acara adat, kenduri, atau perayaan hari besar.

Dengan adanya Pagelaran Seni Budaya dan Bazar Kuliner Gayo-Aceh ini, diharapkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya bisa lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya dan kuliner Aceh. Melalui acara ini, masyarakat bisa belajar tentang tradisi, nilai-nilai kebersamaan, serta keunikan dari masakan khas Aceh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini