Olahraga Timothy Ronald Sebut Gym Aktivitas Bodoh, Ini Penjelasan Dokter Olahraga

Timothy Ronald Sebut Gym Aktivitas Bodoh, Ini Penjelasan Dokter Olahraga

108
0

Perdebatan tentang Gym dan Kecerdasan Seseorang

Beberapa waktu lalu, pernyataan seorang tokoh muda Indonesia yang dikenal sebagai investor kripto viral di media sosial. Dalam sebuah siaran langsung bersama content creator Bigmo, ia menyampaikan pendapat bahwa orang yang rajin berolahraga di gym adalah orang yang bodoh atau otaknya kosong. Pernyataan ini langsung memicu reaksi dari banyak kalangan, terutama para penggemar olahraga.

Gym sendiri merupakan tempat yang menyediakan fasilitas dan peralatan untuk melakukan berbagai jenis latihan fisik, seperti kebugaran, pembentukan otot, peningkatan daya tahan tubuh, maupun rehabilitasi. Namun, pernyataan tersebut mengandung kesalahpahaman terhadap tujuan dan manfaat dari aktivitas di gym.

Penjelasan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Inarota Laily, menjelaskan bahwa persepsi bahwa gym hanya berkaitan dengan angkat beban adalah pemahaman yang kurang tepat. Menurutnya, aktivitas di gym sangat beragam dan tidak hanya terbatas pada latihan beban. Ia menekankan bahwa di gym juga bisa dilakukan latihan kardio, seperti treadmill dan sepeda statis, serta latihan yoga dan pilates.

“Di gym, latihan bisa dilakukan secara indoor, tetapi beberapa jenis latihan juga bisa dilakukan di luar ruangan, seperti lari dan latihan beban,” tambahnya. Menurut dr. Laily, setiap individu dapat menyesuaikan program latihan sesuai dengan kapasitas dan kondisi fisiknya. Latihan beban yang dilakukan secara bertahap justru membantu meningkatkan kekuatan otot, stabilitas sendi, dan mencegah cedera.

Hubungan antara Gym dan Kecerdasan

Pernyataan Timothy Ronald yang menyebut bahwa orang yang nge-gym lebih bodoh dibandingkan orang yang melakukan kardio bertolak belakang dengan pandangan dr. Laily. Menurutnya, latihan beban justru memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan fungsi otak, terutama bagi usia lanjut. Latihan beban merangsang kerja otak dalam mengatur gerakan tubuh, menjaga postur, serta meningkatkan konsentrasi dan memori.

Penelitian ilmiah terkait neuroplasticity atau kemampuan otak untuk beradaptasi mendukung hal ini. Meski demikian, dr. Laily menyarankan untuk menggabungkan latihan beban dengan kardio agar peningkatan kecerdasan lebih maksimal. Rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan bahwa kombinasi latihan kardio dan beban idealnya dilakukan dalam seminggu.

Pendekatan Olahraga yang Berbeda

Dr. Laily mengajak masyarakat untuk tidak mudah menyimpulkan kualitas suatu aktivitas fisik hanya dari permukaan. Setiap orang memiliki pendekatan olahraga yang berbeda, dan semuanya sah selama dilakukan dengan benar dan teratur. Baik kardio maupun latihan beban memiliki manfaat nyata bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Profil Timothy Ronald

Timothy Ronald, yang kini menjadi miliarder muda Indonesia, lahir pada 22 September 2000. Umurnya baru 24 tahun, namun kekayaannya telah mencapai Rp1 triliun. Kekayaan ini berasal dari investasi kripto dan saham. Ia memutuskan berhenti kuliah di semester pertama untuk fokus pada bisnis dan ilmu saham.

Sejak usia muda, Timothy terinspirasi oleh investor sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Setelah gagal trading kripto di usia 16 tahun, ia memutuskan untuk mempelajari pasar modal. Dengan berbagai usaha sampingan, termasuk menjual pomade dan jam tangan, ia mulai mengumpulkan modal untuk investasi saham.

Buku “The Intelligent Investor” yang ia baca pada 2017 menjadi awal perubahan pandangan Timothy terhadap dunia investasi. Ia terus belajar dan mencari mentor, salah satunya adalah Sandiaga Uno. Tujuan hidupnya adalah memperbaiki literasi finansial di Indonesia dan mencetak 10 juta investor baru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini