Daerah Dorong Digitalisasi Belanja Pemerintah, Dispendik Jatim Raih Dua Penghargaan

Dorong Digitalisasi Belanja Pemerintah, Dispendik Jatim Raih Dua Penghargaan

32
0

Jawa Timur – Komitmen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam mendorong transformasi digital pengadaan barang dan jasa kembali membuahkan hasil membanggakan. Pada ajang E-Purchasing Award 2024, Dinas Pendidikan Jatim sukses meraih dua penghargaan utama yang diberikan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, di Grand City Convention Surabaya, Selasa (20/8).

Penghargaan pertama diperoleh sebagai Juara 1 OPD dengan Transaksi Terbanyak melalui platform Jatim Bejo, mencatat 20.197 pesanan dengan nilai transaksi sebesar Rp178,76 miliar.

Penghargaan kedua diraih sebagai Juara 1 OPD dengan Total Pesanan dan Total Transaksi Terbanyak dalam pemanfaatan e-Katalog Lokal Provinsi Jawa Timur, dengan 2.192 pesanan senilai Rp310,17 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyampaikan rasa syukur dan menegaskan bahwa prestasi ini merupakan bagian penting dari upaya menjaga keberpihakan terhadap UMKM lokal.

“Alhamdulillah, kami berhasil meraih dua penghargaan. Ini menjadi pemacu semangat untuk terus mendukung pertumbuhan serapan produk UMKM Jawa Timur—baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya—agar pasarnya semakin luas,” ujar Aries.

Aries menambahkan, digitalisasi pengadaan di lingkungan pendidikan menjadi langkah strategis agar tata kelola anggaran semakin efektif dan transparan.

Program E-Purchasing Award merupakan gagasan Gubernur Jatim periode 2019–2024, Khofifah Indar Parawansa, yang mulai berjalan pada 2020. Melihat potensi besar digitalisasi pengadaan, penghargaan ini dirancang untuk mendorong OPD serta pemerintah kabupaten/kota semakin aktif bertransaksi secara elektronik.

Kebijakan Jawa Timur ini turut menjadi rujukan nasional, karena dinilai mempercepat implementasi belanja produk dalam negeri sesuai arahan Presiden.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, mengungkapkan bahwa inovasi terus dilakukan melalui Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online), mulai dari ,Batasan transaksi naik dari Rp50 juta menjadi Rp200 juta, Pembayaran menggunakan e-purchasing mekanisme GU hingga Rp200 juta, Dukungan virtual account Bank Jatim, Pemanfaatan e-meterai dan tanda tangan elektronik, Kebijakan TKDN sebagai prioritas penilaian, Fasilitas pembiayaan UMKM melalui Bank Jatim, Integrasi marketplace dan perluasan fitur pengadaan hingga desa

Pada kesempatan yang sama, diluncurkan pula fitur Dana Talangan Bank Jatim sebagai akses pembiayaan cepat untuk UMKM pemasok pemerintah. Dengan bunga rendah 0,035% dan proses pencairan hanya 1 hari, fasilitas ini dinilai efektif menjaga arus kas pelaku usaha.

“Dana talangan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM Jawa Timur,” tutur Bobby.

Dengan capaian ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur tidak hanya unggul dalam tata kelola pengadaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat ekosistem UMKM sebagai penopang ekonomi daerah.(Puji)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini